25 Januari 2014

SYAFAAT



# Syafaat adalah berdiri diantara seseorang / bangsa yang diwakilinya dan Tuhan.

Yeh 22 : 30 Aku mencari di tengah-tengah mereka seorang yang hendak mendirikan tembok atau yang mempertahankan negeri itu di hadapan-Ku, supaya jangan Kumusnahkan, tetapi Aku tidak menemuinya. / “I looked for someone among them who would build up the wall and stand before me in the gap on behalf of the land so I would not have to destroy it, but I found no one.

# Syafaat itu inisiatifnya Tuhan.
Ketika Tuhan ingin melakukan sesuatu di muka bumi, ia mencari seseorang. Waktu Tuhan ingin melakukan sesuatu atas Sodom dan Gomora, Ia ingat akan sahabatNya di muka bumi yaitu Abraham (Karena itu Abraham disebut: "Sahabat Allah." – Yak 2 : 23)

Kej 18 : 17 – 33 Berpikirlah TUHAN: "Apakah Aku akan menyembunyikan kepada Abraham apa yang hendak Kulakukan ini? Bukankah sesungguhnya Abraham akan menjadi bangsa yang besar serta berkuasa, dan oleh dia segala bangsa di atas bumi akan mendapat berkat? Sebab Aku telah memilih dia, supaya diperintahkannya kepada anak-anaknya dan kepada keturunannya supaya tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN, dengan melakukan kebenaran dan keadilan, dan supaya TUHAN memenuhi kepada Abraham apa yang dijanjikan-Nya kepadanya." 

Sesudah itu berfirmanlah TUHAN: "Sesungguhnya banyak keluh kesah orang tentang Sodom dan Gomora dan sesungguhnya sangat berat dosanya. Baiklah Aku turun untuk melihat, apakah benar-benar mereka telah berkelakuan seperti keluh kesah orang yang telah sampai kepada-Ku atau tidak; Aku hendak mengetahuinya." Lalu berpalinglah orang-orang itu dari situ dan berjalan ke Sodom,

# Yang menjadi prioritas pertama adalah mengetahui apa isi hatiNya, apa yang Bapa kerjakan, apa yang menjadi agendaNya. Baru kemudian bermusyawarah dengan Tuhan mewakili orang lain / bangsa. Syafaat bukan rentetan permohonan, pemberitahuan apalagi pemaksaan terhadap Tuhan untuk melaksanakan apa yang kita inginkan, malah seharusnya kita mengetahui apa yang menjadi keinginan Dia, karena kita yang terbatas tidak mengerti apa maksud dan rencana dari apa yang sedang terjadi di muka bumi. Sementara Tuhan adalah Tuhan yang Maha Tahu, yang mengetahui segala sesuatu sebelum kita memberitahuNya. 

( Yer 23 : 21 – 22 "Aku tidak mengutus para nabi itu, namun mereka giat; Aku tidak berfirman kepada mereka, namun mereka bernubuat. Sekiranya mereka hadir dalam dewan musyawarah-Ku, niscayalah mereka akan mengabarkan firman-Ku kepada umat-Ku, membawa mereka kembali dari tingkah langkahnya yang jahat dan dari perbuatan-perbuatannya yang jahat.)

Seperti yang Abraham lakukan yaitu menawar sampai 6x keputusan Tuhan.  

tetapi Abraham masih tetap berdiri di hadapan TUHAN. Abraham datang mendekat dan berkata: "Apakah Engkau akan melenyapkan orang benar bersama-sama dengan orang fasik? Bagaimana sekiranya ada lima puluh orang benar dalam kota itu? Apakah Engkau akan melenyapkan tempat itu dan tidakkah Engkau mengampuninya karena kelima puluh orang benar yang ada di dalamnya itu? Jauhlah kiranya dari pada-Mu untuk berbuat demikian, membunuh orang benar bersama-sama dengan orang fasik, sehingga orang benar itu seolah-olah sama dengan orang fasik! Jauhlah kiranya yang demikian dari pada-Mu! Masakan Hakim segenap bumi tidak menghukum dengan adil?" TUHAN berfirman: "Jika Kudapati lima puluh orang benar dalam kota Sodom, Aku akan mengampuni seluruh tempat itu karena mereka." 

Abraham menyahut: "Sesungguhnya aku telah memberanikan diri berkata kepada Tuhan, walaupun aku debu dan abu. Sekiranya kurang lima orang dari kelima puluh orang benar itu, apakah Engkau akan memusnahkan seluruh kota itu karena yang lima itu?" Firman-Nya: "Aku tidak memusnahkannya, jika Kudapati empat puluh lima di sana." 

Lagi Abraham melanjutkan perkataannya kepada-Nya: "Sekiranya empat puluh didapati di sana?" Firman-Nya: "Aku tidak akan berbuat demikian karena yang empat puluh itu." 

Katanya: "Janganlah kiranya Tuhan murka, kalau aku berkata sekali lagi.  Sekiranya tiga puluh didapati di sana?" Firman-Nya: "Aku tidak akan berbuat demikian, jika Kudapati tiga puluh di sana." 
 
Katanya: "Sesungguhnya aku telah memberanikan diri berkata kepada Tuhan. Sekiranya dua puluh didapati di sana?" Firman-Nya: "Aku tidak akan memusnahkannya karena yang dua puluh itu." 

Katanya: "Janganlah kiranya Tuhan murka, kalau aku berkata lagi sekali ini saja. Sekiranya sepuluh didapati di sana?" Firman-Nya: "Aku tidak akan memusnahkannya karena yang sepuluh itu." Lalu pergilah TUHAN, setelah Ia selesai berfirman kepada Abraham; dan kembalilah Abraham ke tempat tinggalnya. 

# Anakpun tidak mengerjakan kalau Ia tidak melihat Bapa mengerjakan. 
Yoh 5 : 19 -20 Maka Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.  Sebab Bapa mengasihi Anak dan Ia menunjukkan kepada-Nya segala sesuatu yang dikerjakan-Nya sendiri

# Tetaplah bersyafaat, karena Paulus pun menasehatkan kita untuk menaikkan doa syafaat namun dengan pengertian yang benar. 

I Tim 1 : 2 Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang



Tidak ada komentar:

Posting Komentar