Ketika badai itu mulai datang,
ketika sesuatu berjalan tidak semestinya dan kita tidak melihat jalan keluar,
seolah saat itu kita hanya punya tombol “panic” atau “delete”, kita kasih
pilihan dan desakan pada Tuhan “Selamatkan sekarang” atau …
Habakkuk 2:3 For the vision is yet for an appointed time
(saatnya), but at the end it shall speak, and not lie: though it tarry, wait
for it; because it will surely come, it will not tarry.
Sadarilah bahwa Tuhan memiliki
saat yang tepat. Saat yang tepat itu adalah saat yang terbaik (appointed time =
best time). Dia bukan Tuhan yang bekerja secara random/acak. Percayalah seperti
Abraham percaya, tetaplah menantikan saatnya ketika Dia akan memberikanmu
"Ishak".
Milikilah hati yang bereaksi
benar seperti Yusuf. Kita akan belajar dari beberapa potongan peristiwa dari
perjalanan hidupnya
1. Gara-gara mimpi Yusuf,
saudara/kakaknya ingin membunuh dia supaya dipastikan tidak mungkin Yusuf akan
menjadi pemimpin mereka. Lalu, mereka menjual dia sebagai budak, supaya ia
tidak mungkin menjadi tuan atas mereka.
2. Dimasukkan ke penjara oleh
Potifar tanpa kejelasan hukum, sehingga membutuhkan "tangan yang tak
terlihat" yang bisa mengeluarkannya.. dan kemudian juru minuman dibuat
lupa, padahal dialah yang kemudian Yusuf harapkan setelah Yusuf tepat
mengartikan mimpinya.
Peristiwa yang pahit dalam hidup
Yusuf itu terjadi karena "mimpi". Orang lain boleh mencoba
mengubur/membunuh mimpi Yusuf tetapi :
1. Peristiwa dijual menjadi
budak membuat Yusuf dekat pada "lokasi" dimana nantinya mimpi
tersebut tergenapi.
2. Juru minuman dibuat lupa
supaya Yusuf tiba disaat yang tepat.
Ketika mimpi itu sudah mendekati
waktu yang telah ditentukan, Tuhan bergerak cepat pada diri Firaun dengan
menggunakan MIMPI yang selama ini bagi Yusuf bisa menjadi sumber kekuatan
pengharapan sekaligus bisa menjadi sumber persoalan hidupnya. Dan bergerak juga
membuka ingatan juru minuman yang akan membawa Yusuf pada "momentum
Ilahi". Tuhan sengaja menutup ingatan juru minuman sebelumnya supaya Yusuf
bisa dipanggil Firaun.
Tuhanlah Alfa dan Omega. Dia
yang mengetahui awal dan akhir. Dia juga yang pegang kontrol atas "keluar
masuk". "Keluar masuk" itu bicara mengenai proses kehidupan.
Jadi, Dia Tuhan yang mengerti sepenuhnya jalan cerita kehidupan ini.
Orang lain dan anda sendiri
boleh melupakan tetapi Tuhan tidak pernah lupa akan JanjiNya. Yusuf adalah
orang yang sudah Tuhan tentukan untuk "mempersiapkan / melahirkan bangsa
Israel" yang akan mengalami perbudakan 400thn perbudakan di tanah Mesir
seperti yang pernah Ia sampaikan. Cerita tersebut menggambarkan bahwa dalam
segala hal Tuhan punya kontrol dan waktu.
Pastikan kita berada dalam waktu
yang sudah ditentukan. Kita harus tahu kapan kita harus sudah berada di bahtera
(Nuh), kapan sudah harus berada di perahu (murid Yesus). Atau kita tidak
mengalami perlindunganNya.
"strategicly your position!"
Psalms 31:15 My times are in thy hand: deliver me from the
hand of mine enemies, and from them that persecute me.
Dia tidak meminta kita untuk
mengerti sepenuhnya, tetapi percaya Dia sepenuhnya. Memang kecenderungan
manusia salah satunya adalah untuk mengetahui segala sesuatu. Tetapi keinginan
mengetahui tersebut merupakan keinginan mengontrol yang terselubung. Dan
mengontrol itu bukan sinonim dari percaya.Bangsa Israel boleh jadi tidak
mengetahui kemana mereka akan pergi, tetapi Tuhan sudah berjalan menyiapkannya.
Ketika Abraham naik ke atas gunung untuk mempersembahkan ishak, Tuhan juga
sudah menyiapkan domba pengganti untuk dipersembahkan di waktu yang telah
ditentukan.