17 Desember 2013

Natal adalah kelahiran Tuhan kita yang 'liar' dan yang membawa perubahan.



Mari kita simak kisah yang mendahului kelahiran Yesus, dimana ternyata kelahiran seorang yang dipakaiNya untuk mempersiapkan jalan bagiNya telah melakukan "perlawanan" terhadap peraturan agamawi yang kosong (Luk 1 : 5 – 24 & Luk 3 : 1 – 6) : 

  • Sudah semestinya Yohanes memiliki gaya hidup seorang imam, dimana melayani di bait Allah, makan roti persembahan (tertulis dalam kitab Imamat 7), 
  • berpakaian khusus (tertulis dalam kitab Keluaran 28 : 4), 
  • bahkan kelahirannya menembus kemustahilan manusia (mandul).    
  • Yohanes (orang liar) memakai pakain dari bulu unta padahal unta adalah binatang yang diharamkan (tertulis dalam kitab Imamat 11 : 4 dan Ulangan 14 : 7), melayani Kerajaan Allah, makanannya belalang dan madu hutan. 
  • Bahkan Yohaneslah yang dipakaiNya untuk (menyampaikan berita liar tentang kerajaan yang liar) mempersiapkan jalan bagi Tuhan, kepadanya dinyatakan Firman Tuhan bukan kepada Imam Besar Hanas dan Kayafas (Luk 3 : 2 –3 ) sebagai "institusi agama yang resmi yang berhak menerima mandat Surgawi"


Memahami siapa Yohanes Pembaptis dan apa yang diberitakannya menjadi evaluasi terhadap pemahaman kerajaan Allah  sehingga memberikan orientasi yang tepat pada kehidupan rohani, bahwa :
a.   Kerajaan Sorga tidak dikuasai oleh orang orang tertentu, dalam predikat tertentu untuk melakukan kehendakNya tetapi semua orang percaya dalam peran dan waktu yang berbeda.
b.   Kerajaan Allah bukan kemegahan buatan manusia  yang tampak/ kelihatan, yang dapat menipu tetapi kecantikan manusia batiniah.
c.   Kerajaan Allah bukan mempersoalkan hal – hal yang tidak kekal, bersifat sementara bahkan sia-sia tetapi yang esensi.
d.   Kerajaan Allah bukan bangunan fisik tetapi atmosfir illahi yang mengubah pengaruh dunia.
e.   Kerajaan Allah adalah perubahan cara berpikir

Dari hal diatas maka dapat disimpulkan bahwa Kerajaan Sorga berbicara tentang :
a. Pertobatan, cara hidup yang berubah, mengandalkan kekuatan Otoritas keillahian Yesus Kristus sebagai Tuhan dalam kehidupan orang percaya.
b. Prinsip, hidup dalam prinsip kerajaan sorga, menjadi manusia yang masih terdiri dari darah dan daging tetapi hidup dalam prinsip illahi dalam kehidupan sehari-harinya.

Sudahkah Saudara melihat dan merenungkan makna dari film “the Passion of the Christ”? Memang harus diakui ada beberapa adegan yang tidak sesuai dengan seperti apa yang tertulis di Alkitab. Tetapi mengapa ada kemarahan yang begitu besar (yang terakumulasi) dari “pemimpin umat/pemuka agama/ahli kitab” terhadap Yesus, sehingga bagi mereka hanya ada 1 jalan untuk menyingkirkan Yesus yaitu hanya melalui “jalan yang terhina bagi orang terkutuk – SALIB". 

Mari, inilah saatnya kita dengan jujur dan rendah hati merenung dan mengakui segala kelemahan dan ke-sok-tahuan kita selama ini, dan mari mengubah fokus hidup kita seperti fokus hidup Yesus!!! Jangan sampai apa yang kita kerjakan dalam ibadah kita hanya untuk mengagungkan diri (roh babel) dan jangan sampai hati kita sudah terlalu keras untuk menerima didikan dari Tuhan (roh bebal). Marahlah pada hal – hal yang membuat Yesus marah dan berhentilah dari kemarahan yang tidak membuat Yesus marah (Mrk 11 : 15 - 16; Yoh 2 : 14 – 17)   

Siapakah “si ular tua yang diinjak Yesus” dalam film the Passion of the Christ? Sebagai sebuah penggenapan firman Tuhan, bahwa dari keturunan wanita (Hawa) akan meremukkan kepala ular (Kej 3 :15). Ular di taman Eden yang membujuk manusia untuk memakan “pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat” Mengapa si ular begitu menginginkan manusia memakan buah? Semua agama selalu bicara antara perbuatan baik dan jahat, hanya Yesus yang menawarkan jalan, kebenaran dan kehidupan. Ular tua adalah ROH AGAMAWI!! Agamalah yang membuat manusia jauh dari Tuhan, tidak ada satupun perbuatan yang dapat meraih Tuhan. Iblis ketika di Surga (malaikat) selalu berusaha meraih Tuhan, keselamatan bukan karena insiatif manusia, tetapi inisiatif Tuhan. 

YESUS tidak pernah datang untuk membawa agama. “Imam-imam kepala, malah seluruh Mahkamah Agama mencari kesaksian palsu terhadap Yesus, supaya Ia dapat dihukum mati” (Bahkan Dia mati karena kesombongan pemimpin agama - Mat 26 : 59). Yesus lebih banyak marah – marah di bait Allah, misalnya saat dia membersihkan para penjual di pelataran Bait Allah, juga pada saat hari Sabat (Mat 12 : 1 – 8), saat murid – murid Yesus memetik gandum, orang – orang farisi “memprotes” Yesus, tetapi Yesus malah menjawab dengan sebuah contoh “pelanggaran” lain yaitu Daud. Lebih “liarnya” lagi, setelah Yesus ditegur karena tindakan murid – muridnya, malah Dia sendiri segera (ayat 9 – setelah pergi dari sana) “melanggar” di tempat “lawan” (orang yang ingin mempersalahkan Dia – Mat 12 : 10) dengan menyembuhkan orang pada hari Sabat.

Penganut agama beribadah di tempat khusus, pada hari khusus dengan litugi khusus, dipimpin pendeta khusus, tetapi Kristen adalah pola hidup seperti Kristus. Ketika datang ke Dia karena kewajiban dan saat dirimu sibuk dengan program agama, serta hidup dalam sebuah asumsi belaka bahwa Dia bersamamu maka engkau akan kehilangan Dia. (Luk 2 : 41 – 51). 


Tidak ada sesuatu yang kamu dapat lakukan untuk membuat Tuhan lebih mengasihi/menyatakan kehadiranNya dan tidak ada sesuatu yang kamu lakukan untuk membuat Tuhan berkurang mengasihi / menyatakan kehadiranNya karena itulah yang disebut dengan kasih karunia (Philip Yancey).


Kami akan mengajak Saudara sedikit ber-fantasi bagaimana jika Yesus tidak lahir 2000 tahun yang lalu. Kami tidak akan mengubah kebenaran, tapi mari kita bersama mengubah setting agar kita bisa lebih jelas lagi memahami kebenaran itu. OK. 

Mari bayangkan bahwa Yesus, semasa hidupNya hidup dalam setting Indonesia (atau bayangkan di kota dimana Saudara tinggal sekarang), andaikan saja Ia lahir 30 tahun lalu dari tahun ini, dan tahun ini adalah tahun dimana Ia memulai pelayananNya. 

Ya, Indonesia sekarang, lengkap dengan denominasi gereja dan segala aktivitasnya, Mc D/KFC, RM Padang, kali code, Balai Sarbini Jakarta dan tentu saja gang Dolly Surabaya, dsb. Lengkap deh pokoknya!!

Mari berfantasi bersama, apa yang kira-kira terjadi jika Yesus hidup dalam Indonesia sekarang?? Tanpa mengubah isi injil, yang adalah kebenaran itu, kita bisa mulai ber-fantasi sekarang, saat ini, ketika kita membaca aksara yang tercetak ini. Mari, saya akan memandu saudara. 

Ambil satu contoh, Yesus membuat mujizat dalam pesta perkawinan di Kana (Yohanes 2:1-11). OK, dalam setting Jakarta sekarang, itu mungkin saja menjadi Yesus membuat mujizat dalam perkawinan di Hotel Mulia?? Bisa saja kan?? OK, dapatkah kita membayangkan seperti itu?? Yesus mungkin datang dengan busana tuxedo dan Dia membuat mujizat dalam pesta itu?? Nah, mari ber-fantasi bersama. 

Mungkin saja kemudian kita akan menjumpai  Yesus: 

  • memberi makan di McD / KFC pada lima ribu orang, 
  • Yesus berjalan di atas air di Kali (sungai) Code di Jogja,  
  • Yesus menyembuhkan si A di Taman Bungkul Surabaya, 
  • Yesus mengusir setan di simpanglima Semarang
  • Yesus bercakap-cakap dengan perempuan Bali mungkin, (bukan Samaria lagi) di pantai Kuta, 
  • Yesus diurapi kakinya di Taman Lawang
  • Yesus memanggil murid-muridNya di warung kaki lima/warteg
  • Yesus berkhotbah di Pasar
  • Yesus mengadakan perjamuan malam terakhir di mushro, 
  • Yesus berdoa di alun –alun kidul menjelang kematianNya   
dan banyak lagi tentunya yang dapat kita fantasikan mengenai kehidupan Yesus dalam Indonesia sekarang.   

Nah, ini yang menarik. Bagaimana dengan kita?? Bagaimana posisi kita?? Jangan terkejut, kita bisa saja menjadi orang yang mengalami mujizat Yesus, tapi kemudian kita juga yang ingin Dia disalibkan!! Bisa juga kita menjadi penjahat di sebelah kiri Yesus!! Kita, yang adalah orang yang ber-agama dan atau memiliki label ‘pelayan Tuhan’ bisa jadi adalah musuh besar Yesus, yang selalu mempertanyakan tentang perilaku bengal Yesus yang menjugkir balikkan semua sistem agama , dimana orang-orang seperti kita pada waktu itu disebut orang farisi dan juga para pemuka agama. Hal itu sangat mungkin, dan sangat masuk di akal kan?? Ya, kita sangat mungkin menjadi orang yang membenci Yesus karena Yesus tentu saja mengacaukan segala kemapanan agama kita, melawan sistem agama yang kita anggap itu benar!! Ya, sangat mungkin kan kita membenci Yesus karena dia adalah orang yang sukanya makan saja, Dia adalah sahabat orang berdosa, dan dia melanggar aturan agama!!! Bagaimana?? Make sense kan??
 

OK, kita sudah ber-fantasi dengan apa yang mungkin terjadi, dan bagaimana  kemungkinan posisi kita jika Yesus hidup dalam Indonesia sekarang. Bagaimana?? Apakah itu tidak cukup menyeramkan bagi kita?? Kita yang selama ini menganggap bahwa kita adalah orang yang paling men-cinta-i Yesus, ternyata kita mungkin saja jadi musuh besarNya dan mencoba menyalibkan Dia!!!  

Nah, sekarang mari ber-fantasi tentang apa yang mungkin tidak akan Yesus lakukan jika Dia hidup di Indonesia sekarang. Apakah kita dapat membayangkan bahwa Yesus adalah aktivis dalam suatu organisasi gereja?? 

  • Yesus adalah orang yang tiap hari Selasa ikut pertemuan anu dan 
  • kemudian hari Kamis Yesus latihan musik untuk kebaktian hari minggu, 
  • atau dapatkah kita bayangkan Yesus masuk dalam ‘tim ibadah raya’ dan berlelah-lelah agar acara minggu yang penuh gebyar itu bisa berjalan dengan sukses dan Bapa di Surga senang?? 
  • Apakah kita dapat bayangkan bahwa Yesus adalah orang yang sibuk dengan rapat ini dan itu untuk membuat program organisasi gereja lalu Dia ikut rapat kerja denominasi tertentu?? Bagaimana?? 
  • Apakah kita bisa membayangkan bahwa Yesus adalah orang yang selalu hadir di acara hari minggu kita dan duduk di deretan paling depan karena Dia disebut pemimpin gereja atau majelis?? 
  • Dapatkah kita bayangkan Yesus menjadi orang yang sangat sibuk dengan segala aktivitas untuk persiapan acara hari minggu dan Yesus adalah orang yang bekerja keras untuk suatu denominasi, berkutat dengan undangan khotbah dan ber-hahahihi dengan para pendeta?? 
Bisa?? Bisa kita bayangkan?? Kalau kita bisa membayangkannya, saya rasa kita perlu sekali lagi membaca injil dengan sangat saksama dan hati-hati!!! Ya, coba kita lihat bersama. Yesus jelas adalah orang yang menjadi musuh besar lembaga agama, jadi tidak mungkin Dia ada dalam kenyamanan sistem agama seperti itu!!! Mari lihatlah injil, dan mari kita akui dengan jujur dan rendah hati bahwa fokus hidup Yesus bukan semuanya itu!!! 

Mari, lihat sosok Yesus yang selalu sibuk berada di luar, melakukan hal-hal seperti menyembuhkan orang sakit, bertemu dengan orang-orang berdosa, bukan ber-hahahihi dengan orang-orang suci dengan label pendeta atau ‘pelayan Tuhan’, Yesus yang membangun komunitas dengan murid-muridNya, Yesus yang mengajar banyak orang dan melakukan hal-hal yang pada masa itu dan sangat mungkin pada masa sekarang ini dianggap sangat kurang ajar oleh orang-orang yang ber-agama!! Bagaimana mungkin Yesus adalah orang yang tiap kamis latihan musik dan sibuk berjerih lelah untuk mempersiapkan acara hari minggu?? Atau bagaimana mungkin Yesus adalah orang yang tiap hari minggu rajin datang dan duduk manis dalam acara hari minggu kita sebagai seorang majelis?? Nggak mungkin honey!!! Nggak mungkin!!! Mengapa?? Karena fokus Yesus jelas bukan itu!!! 

Fokus Yesus adalah hubungan dengan Bapa dan jiwa-jiwa. Bukan fokus yang bisa dicapai dalam acara ke-agama-an!! Nah, mari merenung bersama dan dengan jujur dan rendah hati kita akui bahwa mungkin ternyata fokus hidup kita masih jauh dengan fokus hidup Yesus, guru, panutan, dan teladan hidup kita. Ya, kita terlalu banyak berjerih payah dan berlelah untuk acara hari minggu kita, untuk program-program organisasi gereja kita atau bahkan kita tidak melakukan apa-apa dan cukup puas dengan menyandang label ‘orang Kristen’ saja. Yesus?? Wow, Dia secara brilian menggenapi tentang apa itu ibadah. 

Yesus mempersembahkan tubuhNYa, bahkan seluruh kehendak dan hak-hak istimewa yang Dia miliki sebagai persembahan yang kudus, hidup, dan berkenan pada Bapa (‘ibadah Roma 12:1’), Dia juga melakukan dan membangun ‘ibadah saling’ dalam komunitasNya (‘ibadah Ibrani 10:25’) dan tidak dapat dipungkiri pula, Yesus, dari hati yang mengasihi Bapa melakukan pelayanan kontekstual pada setiap orang yang membutuhkan dan Dia tetap menjaga diriNya bersih dari segala kecemaran dunia (‘ibadah Yakobus 1:26’). Nah, bagaimana dengan kita?? 

Kehidupan lebih penting dari simbol-simbol agama. 

12 Desember 2013

Pernyataan AHOK / Basuki untuk Kekristenan di Indonesia / Gereja Tuhan


KESUKSESAN berawal dari MEDITASI FIRMAN



Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,
tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN,
dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.
Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air,
yang menghasilkan buahnya pada musimnya,
dan yang tidak layu daunnya;
apa saja yang diperbuatnya berhasil. (Maz 1 : 1-3)
 
Yos 1:8 Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.
Setiap kali kita bertanya apa yang menjadi keinginan Tuhan untuk kita, maka yang muncul sebagai kesimpulan adalah ketaatan. Ketaatan terhadap Firman Tuhan. Dan bagaimana kita bisa taat, jika kita tidak tahu apa yang kita mesti taati?
Dan setiap kali kita bicara mengenai radikal, itu bukan berarti kita bertindak gila, melanggar hukum dan berbeda dari pada umumnya. Tetapi kembali pada akar, dasar yaitu apa yang dikatakan Firman Tuhan terhadap hidup ini.

Firman itu bersama-sama dengan YHWH, dan Firman itu adalah YHWH. (Yoh 1:1), karena Injil adalah kuasa YHWH (Rm 1:16). Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup. (Yoh 6 : 63)
Persoalannya, Firman yang penuh kuasa dan ada kehidupan di dalamnya tidak pindah dalam kehidupan realita sehari-hari.
Kembali pada apa yang dikatakan Firman, dengan memperkatakan dan merenungkan Firman Tuhan, ada:
  1. Janji Tuhan yaitu keberhasilan dan keberuntungan
  2. Mendapatkan kekuatan, makanan untuk bertumbuh
  3. Bermanfaat dan relevan, mengenali dan bergerak sesuai agendaNya
  4. Ada kehidupan dan apa saja yang diperbuatnya berhasil.
  5. Membersihkan/menjaga kehidupan
Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu. (Maz 119: 9)
Mengapa mesti memperkatakan ?
  • Karena Iman timbul dari pendengaran akan Firman Kristus, bagaimana bisa mendengar jika tidak ada yang memperkatakan?
Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus. (Rm 10:17),
Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan. (Rm 10:10)
  • Dengan memperkatakan, berarti menulis ke loh hati
Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau! Kalungkanlah itu pada lehermu, tuliskanlah itu pada loh hatimu (Ams 3 : 3); lidahku ialah pena seorang jurutulis yang mahir. (Mzm 45:2)

  • Dengan memperkatakan Firman Tuhan berulang-ulang berarti sedang menabur benih ke dalam hati.
(Luk 8:11) Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah firman Allah. (Luk 8:15) Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan."

  • Dengan memperkatakan Firman, berarti kita memberi masukan pada pikiran untuk memikirkan hal-hal dari Roh.
mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh. (Rm 8 : 5)
Catatan : dosa adalah hukum. Hukum berarti berlaku kapanpun, dimanapun. Hukum hanya dapat dipatahkan dengan kuasa hukum lain. Hukum tidak bisa dilawan. Dan mematahkan hukum dosa, hanya jika kita hidup dalam hukum Roh. Bagaimana memikirkan perkara dari Roh jika tidak ada input?

 Merenungkan / meditasi :
  • Hagah : mengucapkan dengan intonasi, mengimajinasikan, mengurai kata, mengunyah
Contoh: Maz 62:1, Yoh 3 : 16
- Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku.
- Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
  • Siyach : mengakui, merefleksikan, mempersonifikasi (Maz 119 : 15)
  • Higgayon : menyanyikan (Maz 19 : 15)
Makanan keras vs susu ?
Heb 5:12 - 14 Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras. Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil. Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.
 
Makanan keras bukan berarti yang sulit dipahami, tetapi yang membutuhkan proses mengunyah.

21 April 2013

Tuhan punya waktu yang tepat


Ketika badai itu mulai datang, ketika sesuatu berjalan tidak semestinya dan kita tidak melihat jalan keluar, seolah saat itu kita hanya punya tombol “panic” atau “delete”, kita kasih pilihan dan desakan pada Tuhan “Selamatkan sekarang” atau …

Habakkuk 2:3  For the vision is yet for an appointed time (saatnya), but at the end it shall speak, and not lie: though it tarry, wait for it; because it will surely come, it will not tarry.

Sadarilah bahwa Tuhan memiliki saat yang tepat. Saat yang tepat itu adalah saat yang terbaik (appointed time = best time). Dia bukan Tuhan yang bekerja secara random/acak. Percayalah seperti Abraham percaya, tetaplah menantikan saatnya ketika Dia akan memberikanmu "Ishak".

Milikilah hati yang bereaksi benar seperti Yusuf. Kita akan belajar dari beberapa potongan peristiwa dari perjalanan hidupnya
1. Gara-gara mimpi Yusuf, saudara/kakaknya ingin membunuh dia supaya dipastikan tidak mungkin Yusuf akan menjadi pemimpin mereka. Lalu, mereka menjual dia sebagai budak, supaya ia tidak mungkin menjadi tuan atas mereka.
2. Dimasukkan ke penjara oleh Potifar tanpa kejelasan hukum, sehingga membutuhkan "tangan yang tak terlihat" yang bisa mengeluarkannya.. dan kemudian juru minuman dibuat lupa, padahal dialah yang kemudian Yusuf harapkan setelah Yusuf tepat mengartikan mimpinya.

Peristiwa yang pahit dalam hidup Yusuf itu terjadi karena "mimpi". Orang lain boleh mencoba mengubur/membunuh mimpi Yusuf tetapi :
1. Peristiwa dijual menjadi budak membuat Yusuf dekat pada "lokasi" dimana nantinya mimpi tersebut tergenapi.
2. Juru minuman dibuat lupa supaya Yusuf tiba disaat yang tepat.

Ketika mimpi itu sudah mendekati waktu yang telah ditentukan, Tuhan bergerak cepat pada diri Firaun dengan menggunakan MIMPI yang selama ini bagi Yusuf bisa menjadi sumber kekuatan pengharapan sekaligus bisa menjadi sumber persoalan hidupnya. Dan bergerak juga membuka ingatan juru minuman yang akan membawa Yusuf pada "momentum Ilahi". Tuhan sengaja menutup ingatan juru minuman sebelumnya supaya Yusuf bisa dipanggil Firaun.

Tuhanlah Alfa dan Omega. Dia yang mengetahui awal dan akhir. Dia juga yang pegang kontrol atas "keluar masuk". "Keluar masuk" itu bicara mengenai proses kehidupan. Jadi, Dia Tuhan yang mengerti sepenuhnya jalan cerita kehidupan ini.

Orang lain dan anda sendiri boleh melupakan tetapi Tuhan tidak pernah lupa akan JanjiNya. Yusuf adalah orang yang sudah Tuhan tentukan untuk "mempersiapkan / melahirkan bangsa Israel" yang akan mengalami perbudakan 400thn perbudakan di tanah Mesir seperti yang pernah Ia sampaikan. Cerita tersebut menggambarkan bahwa dalam segala hal Tuhan punya kontrol dan waktu.

Pastikan kita berada dalam waktu yang sudah ditentukan. Kita harus tahu kapan kita harus sudah berada di bahtera (Nuh), kapan sudah harus berada di perahu (murid Yesus). Atau kita tidak mengalami perlindunganNya.  "strategicly your position!"

Psalms 31:15  My times are in thy hand: deliver me from the hand of mine enemies, and from them that persecute me.

Dia tidak meminta kita untuk mengerti sepenuhnya, tetapi percaya Dia sepenuhnya. Memang kecenderungan manusia salah satunya adalah untuk mengetahui segala sesuatu. Tetapi keinginan mengetahui tersebut merupakan keinginan mengontrol yang terselubung. Dan mengontrol itu bukan sinonim dari percaya.Bangsa Israel boleh jadi tidak mengetahui kemana mereka akan pergi, tetapi Tuhan sudah berjalan menyiapkannya. Ketika Abraham naik ke atas gunung untuk mempersembahkan ishak, Tuhan juga sudah menyiapkan domba pengganti untuk dipersembahkan di waktu yang telah ditentukan.

Ketika doa belum / tidak terjawab


Apakah diantara kita sedang atau pernah mengalami seperti apa yang dialami pemazmur berikut ini :

a. Sudah sekian lama jawaban doa yang kita tunggu belum nampak tanda-tandanya.

Mazmur 77:ayat 1- 5 Untuk pemimpin biduan. Menurut: Yedutun. Mazmur Asaf. Aku mau berseru-seru dengan nyaring kepada Allah, dengan nyaring kepada Allah, supaya Ia mendengarkan aku. Pada hari kesusahanku aku mencari Tuhan; malam-malam tanganku terulur dan tidak menjadi lesu, jiwaku enggan dihiburkan. Apabila aku mengingat Allah, maka aku mengerang, apabila aku merenung, makin lemah lesulah semangatku. Sela

b. Bahkan semakin diingat kebaikan Tuhan di masa lampau, semakin seolah nampak perbedaannya. Mulai muncul pertanyaan, kenapa dulu Ia selalu menjawab doa, sedangkan sekarang sepertinya Ia sudah berubah. Mengapa doa tidak dijawab?

ayat 6 - 11 Engkau membuat mataku tetap terbuka; aku gelisah, sehingga tidak dapat berkata-kata. Aku memikir-mikir hari-hari zaman purbakala, tahun-tahun zaman dahulu aku ingat. Aku sebut-sebut pada waktu malam dalam hatiku, aku merenung, dan rohku mencari-cari: "Untuk selamanyakah Tuhan menolak dan tidak kembali bermurah hati lagi?Sudah lenyapkah untuk seterusnya kasih setia-Nya, telah berakhirkah janji itu berlaku turun-temurun? Sudah lupakah Allah menaruh kasihan, atau ditutup-Nyakah rahmat-Nya karena murka-Nya?" Sela Maka kataku: "Inilah yang menikam hatiku, bahwa tangan kanan Yang Mahatinggi berubah."

Pertanyaannya : apakah langkah pertama yang harus kita lakukan setiap kali kita menghadapi persoalan itu adalah doa? Bahkan parahnya ada orang yang berdoa hanya ketika menghadapi persoalan. Apakah itu tujuan / desain dari doa yaitu sebagai kunci penyelesaian masalah?

Yang terlebih penting bukan apa yang kita miliki, tetapi siapa yang kita miliki. Bukan pada apa yang kita cari tetapi pada siapa yang kita cari.

Ketika doa menjadi sebuah langkah, ketika doa hanya dinaikkan ketika menghadapi masalah maka doa hanya akan berpusat pada diri sendiri. Kalau ada masalah, berdoa dan jawaban/penyelesaian masalah terjadi, pada akhirnya hanya diri kita yang menjadi pusat perhatian. Apakah Tuhan memiliki kewajiban?

Menariknya setelah pemazmur mengeluh, curcol tentang apa yang terjadi dan sampai pada kesimpulan apakah Tuhan berubah, tiba-tiba ia memikirkan, memperkatakan yang berbeda sama sekali dengan sebelumnya

ayat 12-20 Aku hendak mengingat perbuatan-perbuatan TUHAN, ya, aku hendak mengingat keajaiban-keajaiban-Mu dari zaman purbakala. Aku hendak menyebut-nyebut segala pekerjaan-Mu, dan merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu. Ya Allah, jalan-Mu adalah kudus! Allah manakah yang begitu besar seperti Allah kami? Engkaulah Allah yang melakukan keajaiban; Engkau telah menyatakan kuasa-Mu di antara bangsa-bangsa. Dengan lengan-Mu Engkau telah menebus umat-Mu, bani Yakub dan bani Yusuf. Sela Air telah melihat Engkau, ya Allah, air telah melihat Engkau, lalu menjadi gentar, bahkan samudera raya gemetar. Awan-awan mencurahkan air, awan-gemawan bergemuruh, bahkan anak-anak panah-Mu beterbangan. Deru guntur-Mu menggelinding, kilat-kilat menerangi dunia, bumi gemetar dan bergoncang. Melalui laut jalan-Mu dan lorong-Mu melalui muka air yang luas, tetapi jejak-Mu tidak kelihatan. Engkau telah menuntun umat-Mu seperti kawanan domba dengan perantaraan Musa dan Harun.

Ketika ia merenungkan siapa Tuhan, apa yang Ia telah perbuat di masa lampau itu mengubah cara dia berdoa.

- Goliath yang besar berarti kemungkinan lebih besar batu itu terkena di dahinya. Goliath adalah cara Tuhan mempromosikan Daud. Makin besar persoalan, makin besar mujizatnya.
- Yudas Iskariot adalah "instrument" yang dipakai Bapa dalam sebuah "skenario keselamatan"
- Peristiwa aneh dengan permintaan aneh dari seorang raja yang meminta orang lain memberitahukan mimpinya sementara ia sendiri lupa adalah sebuah cara mempromosikan Daniel.

Memang Tuhan adalah Tuhan yang sanggup melepaskan tetapi Ia juga Tuhan yang tidak pernah meninggalkan dan membawa kita berhasil melalui persoalan.

Jika seolah Tuhan tuli atau sedang cuti panjang, adalah supaya kita menjadi Kristen yang kokoh dan bukan menjadi seorang Kristen "rollercoaster". Memang orang Kristen akan masih punya perasaan. Tetapi kebahagiaan tidak dijangkarkan pada apa yang terjadi atas hidupnya. Tuhan ingin anak-anakNya mengenal "Siapa" dan mengingini Dia lebih dari menginginkan "apa". Dalam Dia ada damai sejahtera : "damai sejahtera Allah" artinya Tuhan tidak pernah panik dan kehabisan akal.Lengan kita terlalu pendek untuk bertinju dengan Tuhan.

Jadwal dan cara Tuhan adalah sempurna bahkan ketika Ia kelihatannya sangat terlambat. Carilah Ia, karena Ia berkenan ditemui. Itulah hak istimewa. Ia tidak pernah memberikan penundaan atau memasukkan kita pada jadwal waiting list dan menghubungi kita kembali ketika jadwalNya tidak terlalu padat. Untuk menjumpaiNya tidak perlu ada negosiasi waktu terlebih dahulu dan tidak perlu performance untuk mendapatkan perhatianNya.  

20 April 2013

Biarkan Tuhan melakukan caraNya

Dalam hidup ini, apabila yang terjadi sesuai yang kita harapkan, atau masih bisa dalam toleransi yang bisa kita kendalikan, bisa kita ketahui kepastian akhir dari peristiwa tersebut maka kita lebih mudah mengatakan percaya Tuhan dan sedang berjalan dalam iman percaya mengikuti Tuhan.

Namun dalam hidup ini apa yang kita pikirkan kadang belum tentu itu yang Tuhan rencanakan dan kerjakan dalam hidup kita.
Yes 55 : 9 Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalanKu dari jalanmu dan rancanganKu dari rancanganmu.

Dan persoalan itu seringnya diawali dengan “aku sangka”, “aku pikir”
2 Raja-raja 5:11  Tetapi pergilah Naaman dengan gusar sambil berkata: "Aku sangka bahwa setidak-tidaknya ia datang ke luar dan berdiri memanggil nama TUHAN, Allahnya, lalu menggerak-gerakkan tangannya di atas tempat penyakit itu dan dengan demikian menyembuhkan penyakit kustaku!

Ingatlah kembali bagaimana Tuhan menyembuhkan seseorang bukan dengan satu cara saja. Biarlah kita percaya seperti orang buta yang disembuhkan saat ia melangkah mempercayainya dengan membasuh diri di kolam Siloam. Saat orang buta itu dioleskan tanah yang sudah dicampur dengan ludah Yesus, pasti banyak kemungkinan apa yang muncul di pikirannya.Tetapi tetaplah percayai Tuhan.
Yohanes 9:6-7  Setelah Ia mengatakan semuanya itu, Ia meludah ke tanah, dan mengaduk ludah-Nya itu dengan tanah, lalu mengoleskannya pada mata orang buta tadi dan berkata kepadanya: "Pergilah, basuhlah dirimu dalam kolam Siloam." Siloam artinya: "Yang diutus." Maka pergilah orang itu, ia membasuh dirinya lalu kembali dengan matanya sudah melek.

Kisah Paulus berikut ini menceritakan ketika dalam pelayarannya ada badai yang harus Paulus dan rombongannya hadapi. Di tengah perjalanan tersebut sesungguhnya Paulus sudah memperingatkan atau untuk mempertimbangkan melanjutkan perjalanan berikutnya. Namun perwira disitu lebih mempercayai nahkoda dan jurumudi. Tetapi apa yang buruk tersebut bisa diubahkan menjadi peristiwa yang mendatangkan kebaikan, yaitu pada akhirnya ketika mereka menemukan daratan yang tidak mereka kenali, Tuhan melalui Paulus menyembuhkan ayah dari gubernur di daratan (pulau) tersebut.

Kisah Para Rasul 27:1-44  Setelah diputuskan, bahwa kami akan berlayar ke Italia, maka Paulus dan beberapa orang tahanan lain diserahkan kepada seorang perwira yang bernama Yulius dari pasukan Kaisar. Kami naik ke sebuah kapal dari Adramitium yang akan berangkat ke pelabuhan-pelabuhan di sepanjang pantai Asia, lalu kami bertolak. …. Sementara itu sudah banyak waktu yang hilang. Waktu puasa sudah lampau dan sudah berbahaya untuk melanjutkan pelayaran. Sebab itu Paulus memperingatkan mereka, katanya: "Saudara-saudara, aku lihat, bahwa pelayaran kita akan mendatangkan kesukaran-kesukaran dan kerugian besar, bukan saja bagi muatan dan kapal, tetapi juga bagi nyawa kita." Tetapi perwira itu lebih percaya kepada jurumudi dan nakhoda dari pada kepada perkataan Paulus .…… Setelah beberapa hari lamanya baik matahari maupun bintang-bintang tidak kelihatan, dan angin badai yang dahsyat terus-menerus mengancam kami, akhirnya putuslah segala harapan kami untuk dapat menyelamatkan diri kami. Dan karena mereka beberapa lamanya tidak makan, berdirilah Paulus di tengah-tengah mereka dan berkata: "Saudara-saudara, jika sekiranya nasihatku dituruti, supaya kita jangan berlayar dari Kreta, kita pasti terpelihara dari kesukaran dan kerugian ini! Tetapi sekarang, juga dalam kesukaran ini, aku menasihatkan kamu, supaya kamu tetap bertabah hati, sebab tidak seorang pun di antara kamu yang akan binasa, kecuali kapal ini. Karena tadi malam seorang malaikat dari Allah, yaitu dari Allah yang aku sembah sebagai milik-Nya, berdiri di sisiku, dan ia berkata: Jangan takut, Paulus! Engkau harus menghadap Kaisar; dan sesungguhnya oleh karunia Allah, maka semua orang yang ada bersama-sama dengan engkau di kapal ini akan selamat karena engkau. Sebab itu tabahkanlah hatimu, saudara-saudara! Karena aku percaya kepada Allah, bahwa semuanya pasti terjadi sama seperti yang dinyatakan kepadaku.Namun kita harus mendamparkan kapal ini di salah satu pulau."  Malam yang keempat belas sudah tiba dan kami masih tetap terombang-ambing di laut Adria …… Demikianlah mereka semua selamat naik ke darat.

Kisah Para Rasul 28:1, 7-10  Setelah kami tiba dengan selamat di pantai, barulah kami tahu, bahwa daratan itu adalah pulau Malta. Tidak jauh dari tempat itu ada tanah milik gubernur pulau itu. Gubernur itu namanya Publius. Ia menyambut kami dan menjamu kami dengan ramahnya selama tiga hari. Ketika itu ayah Publius terbaring karena sakit demam dan disentri. Paulus masuk ke kamarnya; ia berdoa serta menumpangkan tangan ke atasnya dan menyembuhkan dia. Sesudah peristiwa itu datanglah juga orang-orang sakit lain dari pulau itu dan mereka pun disembuhkan juga. Mereka sangat menghormati kami dan ketika kami bertolak, mereka menyediakan segala sesuatu yang kami perlukan.

Roma 8:28  Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Kita mesti tahu setiap kali kita melalui sesuatu dalam hidup ini, bahwa Tuhan bekerja sama dengan segala sesuatu tidak terkecuali yang baik maupun yang buruk, untuk mendatangkan kebaikan … Oleh sebab itu percayai dia sepenuhnya , sbab Ia Tuhan yang berperang bagi kita.

1 Samuel 17:47  And all this assembly shall know that the LORD saveth not with sword and spear: for the battle is the LORD'S, and he will give you into our hands.

2 Chronicles 20:15  And he said, Hearken ye, all Judah, and ye inhabitants of Jerusalem, and thou king Jehoshaphat, Thus saith the LORD unto you, Be not afraid nor dismayed by reason of this great multitude; for the battle is not yours, but God's.

Jadilah tenang ditengah badai; diam dan ketahuilah Dia Tuhan

Matius 8:23-26a  Lalu Yesus naik ke dalam perahu dan murid-murid-Nya pun mengikuti-Nya. Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur. Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: "Tuhan, tolonglah, kita binasa."  Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?"

Badai datang tidak selalu karena kita melakukan kesalahan, tetapi badai juga bisa datang ketika kita melakukan hal yang benar, atau sedang melakukan sebuah ketaatan. Ketika kita taat, badai bisa saja datang, tetapi percayalah ada proteksi.

Iblis menyerang dengan bentuk badai karena Ia tahu ketika kita bersama / taat Yesus maka perahu kita pasti akan menuju ke suatu tempat dan tentunya iblis menghalangi agar kita gagal mendapatkan yang Tuhan sudah sediakan buat kita.

Mat 8 : 26b – 27 Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali. Dan heranlah orang-orang itu, katanya: "Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?"

Begitu takutnya kita terhadap angin badai di hadapan kita sampai kita lupa dan menjadi seperti 2 kisah yaitu dimana saat bangsa Israel takut ada laut Merah dihadapan mereka namun air dan angin laut Merah takut dan tunduk pada Tuhan dan ketika murid-murid di dalam perahu yang sangat ketakutan menghadapi badai namun air dan angin badai saat itu takluk pada Yesus juga.

Mat 8 : 28-34 Setibanya di seberang, yaitu di daerah orang Gadara, datanglah dari pekuburan dua orang yang kerasukan setan menemui Yesus. Mereka sangat berbahaya, sehingga tidak seorang pun yang berani melalui jalan itu. Dan mereka itu pun berteriak, katanya: "Apa urusan-Mu dengan kami, hai Anak Allah? Adakah Engkau ke mari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?"Tidak jauh dari mereka itu sejumlah besar babi sedang mencari makan. Maka setan-setan itu meminta kepada-Nya, katanya: "Jika Engkau mengusir kami, suruhlah kami pindah ke dalam kawanan babi itu."Yesus berkata kepada mereka: "Pergilah!" Lalu keluarlah mereka dan masuk ke dalam babi-babi itu. Maka terjunlah seluruh kawanan babi itu dari tepi jurang ke dalam danau dan mati di dalam air.Maka larilah penjaga-penjaga babi itu dan setibanya di kota, diceriterakannyalah segala sesuatu, juga tentang orang-orang yang kerasukan setan itu. Maka keluarlah seluruh kota mendapatkan Yesus dan setelah mereka berjumpa dengan Dia, mereka pun mendesak, supaya Ia meninggalkan daerah mereka.

Oleh sebab itu, kuatkan hati, teruslah melakukan apa yang Tuhan mau karena Tuhan masih memiliki persediaan berkat yang lebih, yang fresh dan Ia ingin kita tidak tinggal atau hanya mendapatkan seperti yang sekarang ini saja. Dan tetaplah percaya bahwa angin badai yang sama yang membawa kita mundur bisa dipakai Tuhan sebagai pendorong yang membawa kita jauh lebih maju mendekat pada destiny / membawa kita pada pengalaman yang lebih, memasuki area yang belum pernah kita lihat sebelumnya (next level).
Psalms 46:10  Be still, and know that I am God: I will be exalted among the heathen, I will be exalted in the earth.

Kenali Cara & WaktuNya


“Percayalah cara dan waktuNya karena Tuhan adalah Tuhan yang pegang kendali ”.

Hidup ini adalah hidup yang ada masalah. Satu-satunya tempat di muka bumi yang penuh damai hanya ada di kuburan dan orang yang sudah tidak lagi mengalami masalah adalah orang yang sudah mati. Dan tidak ada pribadi yang bisa sangat mengerti persoalan manusia selain pribadi Yesus. Namun pribadiNya bisa sulit untuk dimengerti di saat sulit, kenapa? Karena
a.       Kita tidak mengerti caraNya
b.       Kita tidak tahu waktuNya.
 
Tuhan punya banyak cara / solusi untuk menjelaskan 1 persoalan. Sementara kita seringkali menggunakan 1 cara untuk menyelesaikan banyak persoalan. Cara Tuhan tak terbatas, tak terpikirkan sebelumnya, tak lumrah/wajar/umum, terkadang tidak logis dan seolah tak adil tetapi oleh karena itulah Ia disebut Tuhan.

Lihatlah dalam beberapa kisah ketika orang dalam kondisi terdesak, Tuhan bukan menjawab persoalan orang tersebut dengan membebaskannya. Tuhan tidak melepaskan Sadrakh, Mesakh, Abednego dari dapur api tetapi justru membuat mereka menjadi “fireproof”. Daniel tak dilepaskan dari gua singa tetapi Tuhan yang bungkam mulut singa.  

Jadi, dalam persoalan yang akan/sedang kita hadapi:
1.       Tuhan bisa melepaskan kita dari persoalan tersebut bisa dengan cara menyelesaikannya (through) sehingga kita bisa melaluinya dengan penuh kemenangan,
2.       Tuhan sudah menyelesaikan masalah (keep us from) tersebut sehingga kita tidak perlu menghadapinya atau,
3.       Tuhan membelokkan kita (take us from) sehingga kita terhindar dari persoalan tersebut. Dan dalam hal terakhir inilah seringkali kita tidak merasakan mendapatkan apa-apa dari Tuhan dan menjadi kurang bersyukur.   

Kenali Musim


Dalam perjalanan mengenal Tuhan, menjaga hati adalah hal yang penting, yaitu hati yang hanya ingin mengenal dan mengingini Tuhan. Dengan kata lain kita harus tahu motif/alasan sejujurnya mengapa kita mengikuti / percaya Yesus --"REASON" Tetapi untuk terus berjalan mengikuti kemana Tuhan pergi dan melakukan apa yang Tuhan kerjakan itu berarti kita harus mengerti tentang "SEASON"

Pkh 3:1 To every thing there is a season, and a time to every purpose under the heaven:

Mengenali waktu Tuhan itu penting karena :
1. Ada hal yang mestinya tidak perlu terjadi
Lukas 19:41-44  Dan ketika Yesus telah dekat dan melihat kota itu, Ia menangisinya, kata-Nya: "Wahai, betapa baiknya jika pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu.Sebab akan datang harinya, bahwa musuhmu akan mengelilingi engkau dengan kubu, lalu mengepung engkau dan menghimpit engkau dari segala jurusan,dan mereka akan membinasakan engkau beserta dengan pendudukmu dan pada tembokmu mereka tidak akan membiarkan satu batu pun tinggal terletak di atas batu yang lain, karena engkau tidak mengetahui saat, bilamana Allah melawat engkau."

2. Hati Tuhan terpaut dengan orang yang relevan
Kisah Para Rasul 13:22, 36  Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku. Sebab Daud melakukan kehendak Allah pada zamannya, lalu ia mangkat dan dibaringkan di samping nenek moyangnya, dan ia memang diserahkan kepada kebinasaan.

3. Ketepatan mengenali waktu adalah bagian dari mengenal Tuhan
Yohanes 5:19-20  Maka Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak. Sebab Bapa mengasihi Anak dan Ia menunjukkan kepada-Nya segala sesuatu yang dikerjakan-Nya sendiri, bahkan Ia akan menunjukkan kepada-Nya pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar lagi dari pada pekerjaan-pekerjaan itu, sehingga kamu menjadi heran.

4. Ada berkat yang mestinya kita terima di waktu tersebut, seolah-olah peristiwa di waktu itu adalah untuk orang tersebut. Orang yang tepat di waktu yang tepat.
2 Raja-raja 8:1-6  Elisa telah berbicara kepada perempuan yang anaknya dihidupkannya kembali, katanya: "Berkemaslah dan pergilah bersama-sama dengan keluargamu, dan tinggallah di mana saja engkau dapat menetap sebagai pendatang, sebab TUHAN telah mendatangkan kelaparan, yang pasti menimpa negeri ini tujuh tahun lamanya." Lalu berkemaslah perempuan itu dan dilakukannyalah seperti perkataan abdi Allah itu. Ia pergi bersama-sama dengan keluarganya, lalu tinggal menetap sebagai pendatang di negeri orang Filistin tujuh tahun lamanya.Dan setelah lewat ketujuh tahun itu, pulanglah perempuan itu dari negeri orang Filistin. Kemudian ia pergi mengadukan perihal rumahnya dan ladangnya kepada raja.Raja sedang berbicara kepada Gehazi, bujang abdi Allah itu, katanya: "Cobalah ceritakan kepadaku tentang segala perbuatan besar yang dilakukan Elisa."Sedang ia menceritakan kepada raja tentang Elisa menghidupkan anak yang sudah mati itu, tampaklah perempuan yang anaknya dihidupkan itu datang mengadukan perihal rumahnya dan ladangnya kepada raja. Lalu berkatalah Gehazi: "Ya tuanku raja! Inilah perempuan itu dan inilah anaknya yang dihidupkan Elisa." Lalu raja bertanya-tanya, dan perempuan itu menceritakan semuanya kepadanya. Kemudian raja menugaskan seorang pegawai istana menyertai perempuan itu dengan pesan: "Pulangkanlah segala miliknya dan segala hasil ladang itu sejak ia meninggalkan negeri ini sampai sekarang." 

Ketika Ia belum kumengerti


Saya percaya kita pernah mengalami kesulitan untuk memahami Tuhan khususnya ketika kita sedang amat membutuhkan Dia namun seolah doa kita menguap, Dia tidak peduli dengan kita.

Yohanes 11:6, 15, 21  Namun setelah didengar-Nya, bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat, di mana Ia berada; tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya. Marilah kita pergi sekarang kepadanya."Maka kata Marta kepada Yesus: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati.

Apa yang Marta alami tentunya seperti umumnya yang kita alami, tentunya ia ingin Yesus ada bersama mereka ketika saudaranya Lazarus sakit dan hampir mati supaya Yesus menyembuhkannya. Namun, lihatlah bagaimana Yesus malah dengan sengaja tinggal dua hari lagi untuk pergi ke rumah Marta. Mengapa Yesus sengaja tinggal 2 hari lagi,dan itu artinya bukan hanya Lazarus sudah mati tapi sudah mulai membusuk. Yesus sudah berkata itu baik buat kita murid-muridNya. Ya supaya Ia bisa menyatakan diriNyalah kebangkitan dan kehidupan. Yesus adalah jawaban kita sekarang, jangan gunakan iman masa lalu dan iman masa depan.

Yohanes 11:21, 23-25  Maka kata Marta kepada Yesus: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati. Kata Yesus kepada Marta: "Saudaramu akan bangkit."


1. Saat berjumpa dengan Yesus, Marta mengawali dengan iman masa lalu. Itulah yang seringkali kita rasakan, andaikata dulu ...  andaikata kemarin ... andaikata waktu itu.. kita entah disadari atau tidak menyalahkan Tuhan yang terlambat.  

Orang yang kenal Tuhan tidak takut dengan realita, 
tetapi orang yang terlalu tahu realita tidak lagi kenal Tuhan.

Yohanes 1:15 Yohanes memberi kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya: "Inilah Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku."

Yohanes yang memberikan kesaksian demikian namun dalam kondisi ia di penjara mengalami kegoncangan, keraguan mengenai siapa Dia. Saat terberat dalam hidup dan pertolongan Tuhan ta kunjung tiba itu seringkali menggoncang iman percaya.

Matius 11:2-3, 6  Di dalam penjara Yohanes mendengar tentang pekerjaan Kristus, lalu menyuruh murid-muridnya bertanya kepada-Nya: "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?"Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku."

Tetapi biarlah kita memiliki iman yang tak tergoncangkan seperti Sadrakh, Mesakh, Abednego

Daniel 3:17-18  Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu."

2. Kemudian Marta mengatakan tentang akhir zaman (nanti). Sebaliknya, kita kadang juga seringkali hanya membutuhkan Yesus untuk akhir, untuk keselamatan saja, untuk setelah kehidupan di bumi berakhir.
Kata Marta kepada-Nya: "Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman."

3. Namun Yesus ingin kita menyadari, mengalami Yesus yang hari ini, yang terkini. Dialah yang menyatakan diriNya [Kel 3 : 14] I AM that I AM (present tense)
Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati,

Menjadi no 1, 2, 3, 4, ....


Galatia 2:20  namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. 
Apa akibatnya jika kita sudah mati ?
- maka kita tidak bisa lagi marah, iri hati, kecewa, kuatir
- maka kita tidak bisa lagi mengasihi, menyenangkan Tuhan dan berbuah bagi Tuhan
- maka kita tidak bisa lagi berpikir dan melakukan segala sesuatu.

Berapa banyak di antara kita pernah menerima jawaban doa yang berlawanan dari apa yang kita minta?

Habakuk 1:2, 6  Berapa lama lagi, TUHAN, aku berteriak, tetapi tidak Kaudengar, aku berseru kepada-Mu: "Penindasan!" tetapi tidak Kautolong? Sebab, sesungguhnya, Akulah yang membangkitkan orang Kasdim, bangsa yang garang dan tangkas itu, yang melintasi lintang bujur bumi untuk menduduki tempat kediaman, yang bukan kepunyaan mereka.

Contohnya, Habakuk berdoa agar Tuhan membebaskan dari penindasan. Tetapi apa jawaban Tuhan ? bahwa Tuhan sendirilah yang membangkitkan bangsa yang garang, kejam untuk menindasnya. Seringkali bahkan mungkin hampir sebagian besar momen kita mengenal Tuhan adalah di saat kita mengalami masalah, kekuatan kita sudah habis.

Contoh lain saat Abraham diuji dengan diminta untuk menyerahkan anak tunggalnya, disitulah Tuhan mewahyukan diriNya sebagai Jehovah Jireh. Saat Lazarus mati, Tuhan menyatakan diriNya sebagai Akulah kebangkitan. Akhir dari pengalaman pribadi Habakuk berproses dengan Tuhan tersebut menunjukkan :
 jika kita ingin Tuhan menjadi segala-galanya (everything) dalam hidup kita 
maka kita harus tidak menjadi apa-apa (nothing).  

Jika doa kita tidak/belum dijawab, jika hasil usaha kita mengecewakan, jika orang yang kita kasihi dan harapkan ternyata mengecewakan, jika apa yang kita investasikan ternyata tidak menghasilkan itu bukanlah soal penting yang mempengaruhi iman percaya kita jika kita sudah menjadi nothing. 

Habakuk 3:17-18  Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.

Tuhan bukan ingin menjadi nomor 1 dan layak menjadi nomor 1 
tetapi Ia ingin di nomor 1, 2, 3, ... ya 
Ia ingin menjadi yang terutama dalam setiap aspek hidup kita. 

Dan Hizkia memberikan contoh bagaimana ia menetapkan hatinya untuk memprioritaskan / memfokuskan perhatianNya pada Tuhan.

2 Tawarikh 29:3  Pada tahun pertama pemerintahannya, dalam bulan yang pertama, ia membuka pintu-pintu rumah TUHAN dan memperbaikinya.