Galatia 2:20 namun
aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang
hidup di dalam aku.
Apa akibatnya jika kita sudah mati ?
- maka kita tidak bisa lagi marah, iri hati, kecewa, kuatir
- maka kita tidak bisa lagi mengasihi, menyenangkan Tuhan
dan berbuah bagi Tuhan
- maka kita tidak bisa lagi berpikir dan melakukan segala
sesuatu.
Berapa banyak di antara kita pernah menerima jawaban doa
yang berlawanan dari apa yang kita minta?
Habakuk 1:2, 6 Berapa
lama lagi, TUHAN, aku berteriak, tetapi tidak Kaudengar, aku berseru kepada-Mu:
"Penindasan!" tetapi tidak Kautolong? Sebab, sesungguhnya, Akulah
yang membangkitkan orang Kasdim, bangsa yang garang dan tangkas itu, yang
melintasi lintang bujur bumi untuk menduduki tempat kediaman, yang bukan
kepunyaan mereka.
Contohnya, Habakuk berdoa agar Tuhan membebaskan dari
penindasan. Tetapi apa jawaban Tuhan ? bahwa Tuhan sendirilah yang
membangkitkan bangsa yang garang, kejam untuk menindasnya. Seringkali bahkan
mungkin hampir sebagian besar momen kita mengenal Tuhan adalah di saat kita
mengalami masalah, kekuatan kita sudah habis.
Contoh lain saat Abraham diuji dengan diminta untuk menyerahkan anak tunggalnya, disitulah Tuhan mewahyukan diriNya sebagai Jehovah Jireh. Saat Lazarus mati, Tuhan menyatakan diriNya sebagai Akulah kebangkitan. Akhir dari pengalaman pribadi Habakuk berproses dengan Tuhan tersebut menunjukkan :
Jika doa kita tidak/belum dijawab, jika hasil usaha kita mengecewakan, jika orang yang kita kasihi dan harapkan ternyata mengecewakan, jika apa yang kita investasikan ternyata tidak menghasilkan itu bukanlah soal penting yang mempengaruhi iman percaya kita jika kita sudah menjadi nothing.
Contoh lain saat Abraham diuji dengan diminta untuk menyerahkan anak tunggalnya, disitulah Tuhan mewahyukan diriNya sebagai Jehovah Jireh. Saat Lazarus mati, Tuhan menyatakan diriNya sebagai Akulah kebangkitan. Akhir dari pengalaman pribadi Habakuk berproses dengan Tuhan tersebut menunjukkan :
jika kita ingin Tuhan menjadi segala-galanya
(everything) dalam hidup kita
maka kita harus tidak menjadi apa-apa (nothing).
Jika doa kita tidak/belum dijawab, jika hasil usaha kita mengecewakan, jika orang yang kita kasihi dan harapkan ternyata mengecewakan, jika apa yang kita investasikan ternyata tidak menghasilkan itu bukanlah soal penting yang mempengaruhi iman percaya kita jika kita sudah menjadi nothing.
Habakuk 3:17-18
Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil
pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan
makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam
kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah
yang menyelamatkan aku.
Tuhan bukan ingin menjadi nomor 1 dan layak menjadi nomor 1
tetapi Ia ingin di nomor 1, 2, 3, ... ya
Ia ingin menjadi yang terutama dalam
setiap aspek hidup kita.
Dan Hizkia memberikan contoh bagaimana ia menetapkan hatinya untuk memprioritaskan / memfokuskan perhatianNya pada Tuhan.
2 Tawarikh 29:3 Pada
tahun pertama pemerintahannya, dalam bulan yang pertama, ia membuka pintu-pintu
rumah TUHAN dan memperbaikinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar