Dalam hidup ini, apabila yang terjadi sesuai yang kita
harapkan, atau masih bisa dalam toleransi yang bisa kita kendalikan, bisa kita
ketahui kepastian akhir dari peristiwa tersebut maka kita lebih mudah
mengatakan percaya Tuhan dan sedang berjalan dalam iman percaya mengikuti
Tuhan.
Namun dalam hidup ini apa yang kita pikirkan kadang belum
tentu itu yang Tuhan rencanakan dan kerjakan dalam hidup kita.
Yes 55 : 9 Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah
tingginya jalanKu dari jalanmu dan rancanganKu dari rancanganmu.
Dan persoalan itu seringnya diawali dengan “aku sangka”,
“aku pikir”
2 Raja-raja 5:11
Tetapi pergilah Naaman dengan gusar sambil berkata: "Aku sangka
bahwa setidak-tidaknya ia datang ke luar dan berdiri memanggil nama TUHAN,
Allahnya, lalu menggerak-gerakkan tangannya di atas tempat penyakit itu dan
dengan demikian menyembuhkan penyakit kustaku!
Ingatlah kembali bagaimana Tuhan menyembuhkan seseorang
bukan dengan satu cara saja. Biarlah kita percaya seperti orang buta yang
disembuhkan saat ia melangkah mempercayainya dengan membasuh diri di kolam
Siloam. Saat orang buta itu dioleskan tanah yang sudah dicampur dengan ludah
Yesus, pasti banyak kemungkinan apa yang muncul di pikirannya.Tetapi tetaplah
percayai Tuhan.
Yohanes 9:6-7 Setelah
Ia mengatakan semuanya itu, Ia meludah ke tanah, dan mengaduk ludah-Nya itu
dengan tanah, lalu mengoleskannya pada mata orang buta tadi dan berkata
kepadanya: "Pergilah, basuhlah dirimu dalam kolam Siloam." Siloam
artinya: "Yang diutus." Maka pergilah orang itu, ia membasuh dirinya
lalu kembali dengan matanya sudah melek.
Kisah Paulus berikut ini menceritakan ketika dalam
pelayarannya ada badai yang harus Paulus dan rombongannya hadapi. Di tengah
perjalanan tersebut sesungguhnya Paulus sudah memperingatkan atau untuk
mempertimbangkan melanjutkan perjalanan berikutnya. Namun perwira disitu lebih
mempercayai nahkoda dan jurumudi. Tetapi apa yang buruk tersebut bisa diubahkan
menjadi peristiwa yang mendatangkan kebaikan, yaitu pada akhirnya ketika mereka
menemukan daratan yang tidak mereka kenali, Tuhan melalui Paulus menyembuhkan
ayah dari gubernur di daratan (pulau) tersebut.
Kisah Para Rasul 27:1-44
Setelah diputuskan, bahwa kami akan berlayar ke Italia, maka Paulus dan
beberapa orang tahanan lain diserahkan kepada seorang perwira yang bernama
Yulius dari pasukan Kaisar. Kami naik ke sebuah kapal dari Adramitium yang akan
berangkat ke pelabuhan-pelabuhan di sepanjang pantai Asia, lalu kami bertolak. ….
Sementara itu sudah banyak waktu yang hilang. Waktu puasa sudah lampau dan
sudah berbahaya untuk melanjutkan pelayaran. Sebab itu Paulus memperingatkan
mereka, katanya: "Saudara-saudara, aku lihat, bahwa pelayaran kita akan
mendatangkan kesukaran-kesukaran dan kerugian besar, bukan saja bagi muatan dan
kapal, tetapi juga bagi nyawa kita." Tetapi perwira itu lebih percaya
kepada jurumudi dan nakhoda dari pada kepada perkataan Paulus .…… Setelah
beberapa hari lamanya baik matahari maupun bintang-bintang tidak kelihatan, dan
angin badai yang dahsyat terus-menerus mengancam kami, akhirnya putuslah segala
harapan kami untuk dapat menyelamatkan diri kami. Dan karena mereka beberapa
lamanya tidak makan, berdirilah Paulus di tengah-tengah mereka dan berkata:
"Saudara-saudara, jika sekiranya nasihatku dituruti, supaya kita jangan
berlayar dari Kreta, kita pasti terpelihara dari kesukaran dan kerugian ini!
Tetapi sekarang, juga dalam kesukaran ini, aku menasihatkan kamu, supaya kamu
tetap bertabah hati, sebab tidak seorang pun di antara kamu yang akan binasa,
kecuali kapal ini. Karena tadi malam seorang malaikat dari Allah, yaitu dari
Allah yang aku sembah sebagai milik-Nya, berdiri di sisiku, dan ia berkata:
Jangan takut, Paulus! Engkau harus menghadap Kaisar; dan sesungguhnya oleh
karunia Allah, maka semua orang yang ada bersama-sama dengan engkau di kapal
ini akan selamat karena engkau. Sebab itu tabahkanlah hatimu, saudara-saudara!
Karena aku percaya kepada Allah, bahwa semuanya pasti terjadi sama seperti yang
dinyatakan kepadaku.Namun kita harus mendamparkan kapal ini di salah satu
pulau." Malam yang keempat belas
sudah tiba dan kami masih tetap terombang-ambing di laut Adria …… Demikianlah
mereka semua selamat naik ke darat.
Kisah Para Rasul 28:1, 7-10
Setelah kami tiba dengan selamat di pantai, barulah kami tahu, bahwa
daratan itu adalah pulau Malta. Tidak jauh dari tempat itu ada tanah milik
gubernur pulau itu. Gubernur itu namanya Publius. Ia menyambut kami dan menjamu
kami dengan ramahnya selama tiga hari. Ketika itu ayah Publius terbaring karena
sakit demam dan disentri. Paulus masuk ke kamarnya; ia berdoa serta
menumpangkan tangan ke atasnya dan menyembuhkan dia. Sesudah peristiwa itu
datanglah juga orang-orang sakit lain dari pulau itu dan mereka pun disembuhkan
juga. Mereka sangat menghormati kami dan ketika kami bertolak, mereka
menyediakan segala sesuatu yang kami perlukan.
Roma 8:28 Kita tahu
sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan
kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil
sesuai dengan rencana Allah.
Kita mesti tahu setiap kali kita melalui sesuatu dalam hidup
ini, bahwa Tuhan bekerja sama dengan segala sesuatu tidak terkecuali yang baik
maupun yang buruk, untuk mendatangkan kebaikan … Oleh sebab itu percayai dia
sepenuhnya , sbab Ia Tuhan yang berperang bagi kita.
1 Samuel 17:47 And
all this assembly shall know that the LORD saveth not with sword and spear: for
the battle is the LORD'S, and he will give you into our hands.
2 Chronicles 20:15
And he said, Hearken ye, all Judah, and ye inhabitants of Jerusalem, and
thou king Jehoshaphat, Thus saith the LORD unto you, Be not afraid nor dismayed
by reason of this great multitude; for the battle is not yours, but God's.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar