Matius 14:19 Lalu
disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambil-Nya lima roti
dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu
memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu
murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak.
Yohanes 6:11 Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur
dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga dibuat-Nya
dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki.
Kisah tersebut adalah kisah mukzizat yang dilakukan Yesus
untuk memberi makan pada lebih dari 5000 orang. Muzizat tersebut terjadi ketika
Tuhan memberikan 5 roti dan 2 ikan ke tangan para murid dan dari para murid ke
orang banyak. Inilah yang saya katakan sebagai pengalaman bersama (korporat)
dalam mengiring/mengalami Tuhan dan sekaligus pengalaman mengenal Bapa sebagai
penyedia, Sumber, Maha Pengasih dan penuh kemurahan. Tuhan memberikan kepada
mereka secara berlimpah sebanyak yang mereka kehendaki bahkan setelahnya masih
terdapat sisa 12 bakul roti.
Namun kisah tersebut dilanjutkan dengan kisah Yesus / Petrus berjalan di atas air. Sebuah kisah yang menarik yang akan saya sharingkan suatu hari nanti. Jadi, dalam kehidupan ini kita harus tahu kapan waktunya kita sudah mesti berpindah dari pengalaman bersama kepada pengalaman pribadi. Karena ada sesuatu yang Tuhan ingin ajar secara pribadi. Ya, Tuhan tidak ingin kita hanya mengalami / mengenal Tuhan dari 1 sisi saja atau bahkan dari 1 peristiwa saja.
Namun kisah tersebut dilanjutkan dengan kisah Yesus / Petrus berjalan di atas air. Sebuah kisah yang menarik yang akan saya sharingkan suatu hari nanti. Jadi, dalam kehidupan ini kita harus tahu kapan waktunya kita sudah mesti berpindah dari pengalaman bersama kepada pengalaman pribadi. Karena ada sesuatu yang Tuhan ingin ajar secara pribadi. Ya, Tuhan tidak ingin kita hanya mengalami / mengenal Tuhan dari 1 sisi saja atau bahkan dari 1 peristiwa saja.
Markus 6:52 sebab
sesudah peristiwa roti itu mereka belum juga mengerti, dan hati mereka tetap
degil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar