Filipi 3:7-8, 10
Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap
rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan
akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah
aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku
memperoleh Kristus, Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa
kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi
serupa dengan Dia dalam kematian-Nya
Saya percaya banyak diantara kita yang punya kerinduan sama
untuk mengenal Kristus. Namun seringkali kita bertanya bagaimana mengenal
Kristus.
Yohanes 5:6-7 Ketika
Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah
lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya:"Maukah engkau
sembuh?" Jawab orang sakit itu kepada-Nya: "Tuhan, tidak ada orang
yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan
sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku."
Seringkali kita melewatkan momentum ketika Tuhan sudah
menyapa atau berurusan dengan hidup kita, kita tidak menyadari kehadiran atau
mengenali Dia karena kita sudah memiliki serangkaian cara atau persepsi. Orang
sakit dalam cerita tersebut memerlukan kesembuhan, bertahun-tahun ia
mengharapkannya. Ia tekun dan sabar menantikan goncangnya air di kolam dan
berusaha masuk ke dalam kolam tersebut saat air tersebut tergoncangkan. Namun
Ia tidak menyadari siapa pribadi yang menyapaNya, yaitu pribadi sang Sumber
Kesembuhan itu sendiri. Orang sakit itu membatasi/menutup dirinya dari
kesempatan mengalami Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar