20 April 2013

Apa yang kau terima = apa yang kau persepsikan


Hari ini kita akan melihat beberapa kisah lain yang menunjukan betapa pentingnya kita bertobat dalam arti berubah cara pandang kita terhadap siapa Dia karena itu akan menentukan apa yang kita akan alami dalam perjalanan bersama Dia. Dan kemudian kita akan belajar bahwa persepsi kita tentang Dia juga akan menentukan bagaimana kita berproses / meresponinya. Yang pertama, mari belajar dari dua kisah yang mirip ini :

Matius 25:24, 26  Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam. Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?

Lukas 19:20-22  Dan hamba yang ketiga datang dan berkata: Tuan, inilah mina tuan, aku telah menyimpannya dalam sapu tangan. Sebab aku takut akan tuan, karena tuan adalah manusia yang keras; tuan mengambil apa yang tidak pernah tuan taruh dan tuan menuai apa yang tidak tuan tabur. Katanya kepada orang itu: Hai hamba yang jahat, aku akan menghakimi engkau menurut perkataanmu sendiri. Engkau sudah tahu bahwa aku adalah orang yang keras, yang mengambil apa yang tidak pernah aku taruh dan menuai apa yang tidak aku tabur.

Perhatikan kesamaan dari kedua kisah tersebut adalah ada seorang hamba yang menganggap dan mengatakan tuannya adalah tuan yang kejam, yang keras yang "tidak adil" karena menuai ditempat dimana tuannya tidak menabur. Namun reaksi tuannya tidak mengkoreksi pernyataan tersebut, tidak membela diri dan tidak berusaha memberitahu bagaimana semestinya tetapi tuan itu mengatakan : jadi kamu sudah tahu? atau malah akan menghakimi hamba itu sesuai perkataan yang telah dilontarkan hamba tersebut. Dan sebuah kisah lain yang menjelaskan hal yang serupa, tentang bagaimana respon yang berbeda dari kedua orang penjahat yang juga di salib bersama Yesus menentukan apa yang mereka terima dariNya

Lukas 23:39-43  Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya: "Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!" Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah." Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja." Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus." 

Terakhir, bahwa persepsi kita tentang Dia begitu pentingnya termasuk ketika kita berdoa maka Yesus memberikan sebuah prinsip yang dijelaskannya dalam perumpamaan :

Lukas 11:5-8  Lalu kata-Nya kepada mereka: "Jika seorang di antara kamu pada tengah malam pergi ke rumah seorang sahabatnya dan berkata kepadanya: Saudara, pinjamkanlah kepadaku tiga roti,sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan singgah ke rumahku dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya;masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab: Jangan mengganggu aku, pintu sudah tertutup dan aku serta anak-anakku sudah tidur; aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepada saudara. Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya.

Lihatlah dikatakan, sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikan kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya. Sahabat belum tentu menerima. Yang membuat ia memperoleh apa yang diperlukannya karena sikapnya yang tidak malu. Kita bisa bersikap tertentu pasti karena punya alasan tertentu, cara pandang tertentu. Persepsi kita tentang sahabat kita yang sejati yang bernama Yesus , menentukan apa yang akan kita alami. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar