Hari ini kita akan melihat beberapa kisah lain yang
menunjukan betapa pentingnya kita bertobat dalam arti berubah cara pandang kita
terhadap siapa Dia karena itu akan menentukan apa yang kita akan alami dalam
perjalanan bersama Dia. Dan kemudian kita akan belajar bahwa persepsi kita
tentang Dia juga akan menentukan bagaimana kita berproses / meresponinya. Yang
pertama, mari belajar dari dua kisah yang mirip ini :
Matius 25:24, 26 Kini
datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu
bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak
menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam. Maka jawab
tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa
aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana
aku tidak menanam?
Lukas 19:20-22 Dan
hamba yang ketiga datang dan berkata: Tuan, inilah mina tuan, aku telah
menyimpannya dalam sapu tangan. Sebab aku takut akan tuan, karena tuan adalah
manusia yang keras; tuan mengambil apa yang tidak pernah tuan taruh dan tuan
menuai apa yang tidak tuan tabur. Katanya kepada orang itu: Hai hamba yang
jahat, aku akan menghakimi engkau menurut perkataanmu sendiri. Engkau sudah
tahu bahwa aku adalah orang yang keras, yang mengambil apa yang tidak pernah
aku taruh dan menuai apa yang tidak aku tabur.
Perhatikan kesamaan dari kedua kisah tersebut adalah ada
seorang hamba yang menganggap dan mengatakan tuannya adalah tuan yang kejam,
yang keras yang "tidak adil" karena menuai ditempat dimana tuannya
tidak menabur. Namun reaksi tuannya tidak mengkoreksi pernyataan tersebut,
tidak membela diri dan tidak berusaha memberitahu bagaimana semestinya tetapi
tuan itu mengatakan : jadi kamu sudah tahu? atau malah akan menghakimi hamba
itu sesuai perkataan yang telah dilontarkan hamba tersebut. Dan sebuah kisah
lain yang menjelaskan hal yang serupa, tentang bagaimana respon yang berbeda
dari kedua orang penjahat yang juga di salib bersama Yesus menentukan apa yang
mereka terima dariNya
Lukas 23:39-43
Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya:
"Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!"
Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga
tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?Kita memang
selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan
kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah." Lalu ia berkata:
"Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja." Kata
Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau
akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."
Terakhir, bahwa persepsi kita tentang Dia begitu pentingnya
termasuk ketika kita berdoa maka Yesus memberikan sebuah prinsip yang
dijelaskannya dalam perumpamaan :
Lukas 11:5-8 Lalu
kata-Nya kepada mereka: "Jika seorang di antara kamu pada tengah malam
pergi ke rumah seorang sahabatnya dan berkata kepadanya: Saudara, pinjamkanlah
kepadaku tiga roti,sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan
singgah ke rumahku dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan
kepadanya;masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab: Jangan mengganggu
aku, pintu sudah tertutup dan aku serta anak-anakku sudah tidur; aku tidak
dapat bangun dan memberikannya kepada saudara. Aku berkata kepadamu: Sekalipun
ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu adalah
sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan
memberikan kepadanya apa yang diperlukannya.
Lihatlah dikatakan, sekalipun ia tidak mau bangun dan
memberikan kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya. Sahabat belum tentu
menerima. Yang membuat ia memperoleh apa yang diperlukannya karena sikapnya
yang tidak malu. Kita bisa bersikap tertentu pasti karena punya alasan
tertentu, cara pandang tertentu. Persepsi kita tentang sahabat kita yang sejati
yang bernama Yesus , menentukan apa yang akan kita alami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar