Melalui doa Bapa Kami yang diajarkan oleh Yesus sendiri kita
bisa mengetahui tujuan Allah yaitu supaya namaNya dikuduskan. Nama Allah
dimuliakan melalui Kerajaan Allah yang lahir dan ditegakkan dimuka bumi. Dan
cara Allah melahirkan dan menegakkan Kerajaan Allah di bumi adalah melalui
GerejaNya yang menangkap dan melakukan kehendak Surga.
Gereja yang Yesus dirikan di muka bumi adalah Gereja yang telah
diberikan Otoritas dan Kuasa Kerajaan untuk melakukan tugasnya mewakili
Kerajaan Allah menetapkan / menyatakan seseorang / sesuatu tidak lagi terikat
atas ikatan iblis yang bersifat legal. Ketika Gereja aktif, bergerak
mewujudnyatakannya maka ada janji dan jaminan bahwa kuasa kegelapan tidak akan
pernah bisa menang melawan (Mat 16:18-19)
Contoh jemaat / Gereja di Perjanjian Baru yang menyadari dan
bergerak dalam kuasa Kerajaan adalah jemaat di Efesus, yang tercatat di Kisah
Para Rasul 19. Jemaat Efesus begitu dahsyat dampaknya sampai seluruh penduduk
Asia mendengar Injil. Tanda mujizatpun terjadi bahkan sapu tangan Paulus jika
diletakkan atas orang-orang sakit maka kesembuhan terjadi. Tak hanya itu, takut
akan Tuhan begitu kuat sehingga masyarakat bertobat di tempat umum, sistem
perekonomian dan sistem kepercayaan serta pengaruh kuasa jahat atas kota itupun
tergoncang, dengan kata lain Gereja mulai pegang kendali atas alam roh di kota
tersebut. Bukankah dampak seperti itu
yang kita rindukan Gereja selama ini? Mari kita gali apa yang bisa kita
terapkan untuk membawa
Gereja meraih puncak potensinya?
1.
Kembali
pada panggilan Gereja : Keintiman. Miliki hati yang mengenali dimana Tuhan
berada, apa yang Tuhan sedang kerjakan di musim / generasi ini dan hati yang
mudah dibentuk serta rela meninggalkan kenyamanan untuk mengikuti langkah Tuhan
(Kis 19 : 2-6).
2.
Kembali
pada Pesan Utama Injil : Kerajaan Allah (ay. 8). Kotbah Yesus pertama, berita
pelayanan dan pesanNya selama 40 hari setelah kebangkitan dan fokus pengajaran
Paulus adalah mengenai Kerajaan Allah.
3.
Kembali
pada Fokus dari Amanat Agung : Murid (ay. 9a). Sebagian besar waktu pelayanan
Yesus adalah bersama murid. Inti dari amanat agung adalah memberitakan Injil
dan menjadikan murid. Paulus mengerti hal ini dengan memfokuskan diri hanya
pada mereka yang mau jadi murid.
4.
Kembali
pada Cara Allah : Berbagi Hidup (ay. 9b-10). Paulus bukan hanya berkotbah,
menjadi pembicara. Tetapi Paulus berbagi hidup selama 2 tahun.
Roh Kuduslah tokoh utama di kitab para rasul, Roh Kudus adalah
Penolong dan Roh Kebenaran yang akan membawa Gereja pada seluruh kebenaran. Ini
saatnya Gereja kembali dipenuhi Roh Kudus & bergerak dipimpin Roh Kudus
seperti di Kis 4 : 31, kepenuhan Roh Kudus yang membawa Gereja berdampak bagi
dunia. Amen !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar