12 September 2019

Kembali


Melalui doa Bapa Kami yang diajarkan oleh Yesus sendiri kita bisa mengetahui tujuan Allah yaitu supaya namaNya dikuduskan. Nama Allah dimuliakan melalui Kerajaan Allah yang lahir dan ditegakkan dimuka bumi. Dan cara Allah melahirkan dan menegakkan Kerajaan Allah di bumi adalah melalui GerejaNya yang menangkap dan melakukan kehendak Surga.

Gereja yang Yesus dirikan di muka bumi adalah Gereja yang telah diberikan Otoritas dan Kuasa Kerajaan untuk melakukan tugasnya mewakili Kerajaan Allah menetapkan / menyatakan seseorang / sesuatu tidak lagi terikat atas ikatan iblis yang bersifat legal. Ketika Gereja aktif, bergerak mewujudnyatakannya maka ada janji dan jaminan bahwa kuasa kegelapan tidak akan pernah bisa menang melawan (Mat 16:18-19)

Contoh jemaat / Gereja di Perjanjian Baru yang menyadari dan bergerak dalam kuasa Kerajaan adalah jemaat di Efesus, yang tercatat di Kisah Para Rasul 19. Jemaat Efesus begitu dahsyat dampaknya sampai seluruh penduduk Asia mendengar Injil. Tanda mujizatpun terjadi bahkan sapu tangan Paulus jika diletakkan atas orang-orang sakit maka kesembuhan terjadi. Tak hanya itu, takut akan Tuhan begitu kuat sehingga masyarakat bertobat di tempat umum, sistem perekonomian dan sistem kepercayaan serta pengaruh kuasa jahat atas kota itupun tergoncang, dengan kata lain Gereja mulai pegang kendali atas alam roh di kota tersebut.  Bukankah dampak seperti itu yang kita rindukan Gereja selama ini? Mari kita gali apa yang bisa kita terapkan untuk membawa 

Gereja meraih puncak potensinya?
1.          Kembali pada panggilan Gereja : Keintiman. Miliki hati yang mengenali dimana Tuhan berada, apa yang Tuhan sedang kerjakan di musim / generasi ini dan hati yang mudah dibentuk serta rela meninggalkan kenyamanan untuk mengikuti langkah Tuhan (Kis 19 : 2-6). 
2.         Kembali pada Pesan Utama Injil : Kerajaan Allah (ay. 8). Kotbah Yesus pertama, berita pelayanan dan pesanNya selama 40 hari setelah kebangkitan dan fokus pengajaran Paulus adalah mengenai Kerajaan Allah.
3.        Kembali pada Fokus dari Amanat Agung : Murid (ay. 9a). Sebagian besar waktu pelayanan Yesus adalah bersama murid. Inti dari amanat agung adalah memberitakan Injil dan menjadikan murid. Paulus mengerti hal ini dengan memfokuskan diri hanya pada mereka yang mau jadi murid.
4.         Kembali pada Cara Allah : Berbagi Hidup (ay. 9b-10). Paulus bukan hanya berkotbah, menjadi pembicara. Tetapi Paulus berbagi hidup selama 2 tahun.
Roh Kuduslah tokoh utama di kitab para rasul, Roh Kudus adalah Penolong dan Roh Kebenaran yang akan membawa Gereja pada seluruh kebenaran. Ini saatnya Gereja kembali dipenuhi Roh Kudus & bergerak dipimpin Roh Kudus seperti di Kis 4 : 31, kepenuhan Roh Kudus yang membawa Gereja berdampak bagi dunia. Amen !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar