1. a)
Anak – anak itu penting bagi Tuhan, mereka
menjadi pusat perhatianNya,
Mat
18 : 1- 2 Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya:
"Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?" Maka Yesus memanggil
seorang anak kecil dan menempatkannya
di tengah-tengah mereka.
ü Anak – anak itu manusia (dengan
bahasa rohani juga dihitung : 1 jiwa) bukan “akan menjadi manusia”. Contoh
ilustrasi seorang pendeta sesampainya di rumah setelah memimpin ibadah di
sebuah persekutan ditanya oleh istrinya, berapa yang hadir?. Sang suami
menjawab ia baru saja melayani 5 ½
orang. Istrinya terheran dan bertanya, apakah maksudmu dengan ½ orang ?
apakah 5 orang dewasa dan 1 orang anak-anak? Lalu pendeta tersebut menjelaskan
maksudnya dari pernyataannya, bahwa ia telah melayani 2 orang anak dan 1 orang
dewasa. Kenapa 1 orang dewasa dikatakan ½, karena masa hidupnya sudah
“terpakai”
ü Roh Kudus yang dicurahkan atas
anak-anak juga bukan “Roh Kudus junior”, ketika Roh Kudus bekerja dalam diri
mereka adalah Roh Kudus yang sama yang mengurapi orang dewasa.
b) Tuhan mau kita merendahkan diri, menyambut
Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil artinya Tuhan mau kita juga memiliki
kerendahan hati mau belajar dari anak-anak.
Mat 18 : 1-3 lalu berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi
seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
Sedangkan barangsiapa merendahkan
diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan
Sorga. Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam
nama-Ku, ia menyambut Aku."
ü Padahal selama ini dunia berprinsip
: “anak-anak perlu dididik, belajar dari orang tua.” sampai kita lupa bahwa
kita pun bisa belajar dari anak-anak, bahkan Tuhan menyatakan bahwa kita harus belajar dari anak-anak
c)
Tuhan tidak ingin ada penghalang antara Ia dan anak-anak bahkan Ia sampai marah
dengan muridNya yang menghalangi anak-anak datang kepada Yesus. Tuhan sayang
anak-anak, Ia ingin dekat, memeluk & memberkati mereka.
Mat 19 : 14 – 16 Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus,
supaya Ia menjamah mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang
itu. Ketika Yesus melihat hal itu, Ia
marah dan berkata kepada mereka: "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi
mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan
Allah. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan
Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya." Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil
meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka.
Mrk
10 : 13-16 Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia
meletakkan tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka; akan tetapi
murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu. Tetapi Yesus berkata: "Biarkanlah anak-anak itu, janganlah
menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang
seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga." Lalu Ia meletakkan tangan-Nya
atas mereka dan kemudian Ia berangkat dari situ.
ü Jangan sampai kita yang melayani
Tuhan (“murid”) juga mengulangi kesalahan para rasul waktu itu, kitalah yang
jadi penghalang anak datang kepada Tuhan
2. Anak – anak bisa memahami perkara rohani,
anak – anak bukanlah pribadi yang “halal” dibohongi /“tidak masalah membohongi
mereka karena mereka belum tahu apa-apa/banyak”. Selain memberikan Amanat
Agung, Firman Tuhan juga mencatat tentang “Pengabaian Terbesar” . Bapa sediakan
“backup” Sorga : malaikat yang melindungi anak dan ‘siap melaporkan’ setiap
penyesatan atas anak-anak pada Bapa di Sorga.
Mat 18 : 6 -10 "Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak
kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan
diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut.
Celakalah dunia dengan segala penyesatannya: memang penyesatan harus ada,
tetapi celakalah orang yang mengadakannya. Jika tanganmu atau kakimu
menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk
ke dalam hidup dengan tangan kudung atau timpang dari pada dengan utuh kedua
tangan dan kedua kakimu dicampakkan ke dalam api kekal. Dan jika matamu
menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk
ke dalam hidup dengan bermata satu dari pada dicampakkan ke dalam api neraka
dengan bermata dua. Ingatlah, jangan
menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata
kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang
di sorga.
3. Tuhan menerima anak-anak saat itu juga,
tidak perlu menunggu nanti kalau sudah dewasa. “Sekarang” lah waktunya
anak-anak datang kepada Tuhan, mengenal hal-hal rohani. Tuhan tidak ingin kehilangan anak-anak di usia
mereka. Anak-anak yang terhilang juga disebut domba yang hilang, dan Yesus juga
mati bagi anak-anak yang terhilang. Yesus mencari anak yang terhilang, Ia tidak
menghendaki anak – anak terhilang
Mat 18 : 11- 14 (Karena Anak Manusia datang
untuk menyelamatkan yang hilang.)" "Bagaimana pendapatmu? Jika seorang mempunyai seratus ekor
domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang
sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang sesat itu?
Dan Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jika ia berhasil menemukannya, lebih
besar kegembiraannya atas yang seekor itu dari pada atas yang kesembilan puluh
sembilan ekor yang tidak sesat. Demikian
juga Bapamu yang di Sorga tidak menghendaki supaya seorangpun dari anak-anak
ini hilang."
4. Biarkan anak-anak itu datang (berdoa)
kepadaKu. Tuhan mendengar seruan mereka. Sorga hadir ketika anak-anak berdoa. Anak-anak
yang berdoa “menarik Tuhan turun atas mereka”.
Mat 18 : 19 – 20 Dan lagi Aku berkata
kepadamu: Jika dua orang dari
padamu di dunia ini sepakat
meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di
sorga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul
dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di
tengah-tengah mereka."
ü Dua
orang sepakat bisa dimaknai sepasang suami istri, tetapi ketika dikatakan dua
atau tiga orang berarti ketika ada anak yang dilibatkan bersama untuk berdoa,
Tuhan janji akan hadir ditengah-tengah mereka
5. Tuhan mau kita mengampuni
anak-anak ketika mereka seolah sulit diajari / diberitahu.
Mat 18 : 22 Yesus berkata kepadanya:
"Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai
tujuh puluh kali tujuh kali.
Mat 18 : 35 Maka Bapa-Ku yang di sorga akan
berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak
mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar