HARGA (KONSEKUENSI) MENJADI MURID
KRISTUS
Anda ingin menjadi / adalah pengikut Kristus? Sudahkah
Anda mengenalNya?
Mengapa Anda memilih dan menjadikan Yesus sebagai
Tuhan atas hidup Anda? Sadarkah Anda bahwa itu berarti menjadikan Yesus sebagai
TUAN atas hidup Anda?
Mari kita kenali Yesus Tuhan kita melalui IRONI dan
PARADOKS
ü Ironi
ialah : kejadian/situasi yang bertentangan / berlawanan dengan yang seharusnya
terjadi/yang diharapkan terjadi. Dengan kata lain, suatu peristiwa dimana
kenyataan tidak seperti yang diharapkan. Dari hal ini nantinya kita akan
mengetahui bahwa Tuhan kita memiliki cara/pola kerja yang berbeda dengan kita.
Contoh
(1) Ironi di seputar peristiwa Natal / Kelahiran Yesus
Ø Yohanes
Pembaptis merupakan anak imam Zakharia, yang berarti seharusnya mengikuti apa
yang menjadi peraturan/ketentuan mengenai makanan, pakaian bagi keturunan imam.
Tetapi
Yohanes Pembaptis justru makan belalang dan madu hutan, mengenakan jubah bulu
unta, dan berada di padang gurun. Pesannya juga “bertobatlah” padahal pesan itu
disampaikan juga kepada bangsa yang hidup dalam peraturan-peraturan Allah.
Ø Yesus,
sebagai Raja seharusnya bisa memilih untuk tinggal yang jauh lebih nyaman dan
pantas bagi selayaknya seorang Raja, tetapi justru dibaringkan di palungan dan
dibungkus dengan lampin. Yesus sebagai Sang Pencipta saat dalam kandungan
ibunya, justru ditolak oleh ciptaannya (manusia- sang pemilik penginapan). Dan
berita kelahiran Yesus, sebagai “Juru Selamat” tidak disampaikan pada imam
tetapi justru kepada para majus dan gembala.
(2) Ironi kelahiran Musa
Yang seharusnya terjadi (Kel 1 : 15 – 22)
|
Kel 2 (3 – 10)
|
Perintah diberikan oleh Firaun
|
Musa diselamatkan dan dirawat, dibesarkan oleh
Puteri Firaun
|
Anak laki – laki orang Ibrani dibunuh dengan
melemparkannya ke Sungai Nil
|
Musa diselamatkan dari Sungai Nil
|
Anak perempuannya dibiarkan hidup
|
Musa ditolong dan diselamatkan oleh perempuan –
perempuan :
Bidannya : Sifra & Pua
Kakak : Miryam
Ibu Musa : Yokhebed, yang menyusui.
Puteri Firaun
|
ü Paradoks
ialah : pernyataan/pengajaran yang seolah-olah berbeda/berlawanan dengan
pendapat umum, tetapi kenyataannya mengandung kebenaran. Dari hal ini nantinya
kita akan mengetahui bahwa prinsip, nilai, karakter, pengajaran, pola pikir
Tuhan berbeda dengan pola pikir kita manusia/dunia.
Contoh –
contoh paradoks pengajaran Yesus :
a) Orang
yang bermurah hati, akan beroleh kemurahan (Mat 5 : 7)
b) Berilah
dan kamu akan diberi (Luk 6 : 38)
c) Barangsiapa
melayaniNya akan di hormati Bapa. (Yoh 12 : 26)
d) Barangsiapa
ingin menjadi besar diantaramu, hendaklah ia menjadi pelayanmu (Mat 20 : 26)
e) Barangsiapa
ngin jadi terkemuka, hendaklah ia menjadi hambamu (Mat 20 : 27)
f) Barangsiapa
ingin jadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dan pelayan dari
semuanya (Mrk 9 : 35)
g) Ampunilah
dan kamu akan diampuni (Luk 6 : 37)
h) Janganlah kamu melawan orang yang
berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah
juga kepadanya pipi kirimu.(Mat 5 : 39)
i)
Kasihilah
musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. (Mat 5 : 44)
j)
Mencintai nyawa akan kehilangan nyawanya, yang tidak
mencintai akan memeliharanya (Yoh 12: 25)
k) Mati
dahulu baru bisa berbuah (Yoh 12 : 24)
l)
Yang miskin dihadapan Allah, empunya Kerajaan Sorga (Mat
5 : 3)
m) Yang
dianiaya oleh karena Dia maka upahnya besar di Sorga (Mat 5 : 10 -12)
Dengan mengenali peristiwa yang “ironi” dan paradoks
pengajaran Yesus maka kita dapat menyimpulkan :
Yes 55 : 8 – 9 Sebab rancangan-Ku bukanlah
rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti
tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan
rancangan-Ku dari rancanganmu
PIKIR DAHULU SEBELUM BERTINDAK, HITUNG
DAHULU SEBELUM MEMBANGUN, PASTIKAN SIAP SEBELUM BERKOMITMEN
Sebab
siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk
dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan
pekerjaan itu? (Luk 14 : 28)
Konsekuensi mengikut Yesus :
1. Berkatalah
seorang di tengah jalan kepada Yesus : ‘Aku akan mengikut Engkau,
kemana
saja Engkau pergi” Yesus berkata kepada
nya : “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak
Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepalaNya” (Luk 9 : 57-58)
Ketika kita mengambil keputusan mengikut Yesus, apakah
siap hidup kita diatur, dipimpin, diarahkan, dikendalikan Dia?
2. Tetapi orang
itu (2) berkata :”Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku” Tetapi Yesus
berkata kepadanya :”Biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan
Allah dimana – mana” (Luk 9 : 59-60)
Ketika kita mengambil keputusan mengikut Yesus, apakah
kita bersedia, rela untuk mengikuti agendaNya, rencanaNya, melakukan
keinginanNya, memprioritaskan Dia?
3. Dan seorang
lain lagi (3) berkata: “aku akan
mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan
keluargaku”. Tetapi Yesus berkata kepadanya :”Setiap orang yang siap untuk
membajak tetapi menoleh ke belakang,
tidak
layak untuk Kerajaan Allah (Luk 9 : 61 -
62)
Ketika kita mengambil keputusan mengikut Yesus, apakah
kita menyadari dan siap bahwa hidup kita bukan lagi milik kita tetapi
sepenuhnya dimilikiNya, apakah kita siap bahwa dalam menjalani hidup ini bukan
lagi tentang nama baikku, tetapi lebih dari itu hidupku demi namaNya
dimuliakan?
Kesimpulannya :
Luk 10 : 27 "Kasihilah
Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan
segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu
manusia seperti dirimu sendiri."
Tuhan hanya minta 1 yaitu : SEGENAP yang berarti tidak
ada sisa = yang terbaik.
Rom 11 :
32 Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi
Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!
MENYELARASKAN DASAR KEYAKINAN
DENGAN POLA PIKIR KERAJAAN SORGA
Latar belakang pelajaran / materi ini diberikan
(Why/alasan)
1. Orang Kristen dihadapkan pada 2 pilihan ikut
arus/pola dunia atau ikut pola Sorga/Ilahi.
2. Orang Kristen juga dikenal sebagai “orang percaya”/
“orang beriman”, bukan sekedar percaya bahwa Yesus itu ada. Percaya pada Yesus
berarti juga mempercayai / meyakini setiap perkataanNya. Hidup orang Kristen
tidak ditentukan dari apa yang dilihatnya (fakta jasmaniah) tetapi ditentukan
oleh Firman Tuhan (kebenaran), oleh sebab itu orang percaya beroperasi/menjalani
hidup ditentukan oleh kepercayaannya / keyakinannya akan Firman Tuhan
Ø Sebab
di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada
iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman." (Rom
1 : 17)
Ø Dan
bahwa tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum
Taurat adalah jelas, karena: "Orang yang benar akan hidup oleh iman."
(Gal 3 : 11)
3. Tuhan menciptakan kita segambar dan serupa dengan
Dia. Tuhan kita adalah Tuhan yang sistematis, terstruktur, detail
Bukti Tuhan itu detail, sistematis, terstruktur
Hari 1 Memisahkan gelap & terang / menciptakan
siang & malam
|
Hari 4 Benda Penerang
|
Hari 2 Memisahkan cakrawala dengan air (langit &
laut)
|
Hari 5 Burung & Ikan
|
Hari 3 Memisahkan darat & laut, menciptakan
tumbuhan
|
Hari 6 Manusia & Binatang : liar, melata, ternak
|
Catatan : Tuhan juga teramat detail menciptakan
manusia, Ia memastikan bahwa maha karyaNya itu segambar dan serupa dengan Dia.
Untuk itu Ia sampai mengotori tanganNya dalam membentuk manusia. Hal ini
membuktikan Ia serius, Ia sungguh-sungguh dalam menciptakan manusia sesuai
keinginanNya yaitu yang segambar dan serupa Dia.
4. Supaya kita hidup berkemenangan (mengalahkan
cara-cara yang digunakan iblis yaitu dengan cara mempengaruhi filosofi,
keyakinan, pola pikir manusia)
Ef 6 : 11
Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan
melawan tipu muslihat Iblis;
Tipu muslihat dalam bahasa Yunani ditulis dengan
“metodias” yang berarti metode, skema, strategi
II Kor 10
: 5 Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang
dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami
menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,
Siasat dalam bahasa Yunani ditulis sebagai “logismos”
yang berarti logika, filosofi, argumen.
Contoh : (1) Bagaimana cara setan menggiring Hawa
& Adam jatuh dalam dosa.
Kej 3 : 1 – 6 Adapun
ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh
TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah
berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"
Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman
ini boleh kami makan, tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah
taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu
mati." Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali
kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya
matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang
baik dan yang jahat." Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik
untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena
memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan
diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun
memakannya.
a. Tidak semua pernyataan, kalimat yang mengandung
kata “Allah” (tidak semua pernyataan yang nampaknya rohani) itu rohani / benar
(sesuai dengan prinsip kebenaran Firman Tuhan).
b. Strategi (“hoax”) setan yang 1 : membuat kita
meragukan, mencurigai Tuhan / merusak gambar Tuhan dalam pandangan kita.
c. Belajarlah Firman secara akurat, presisi, tepat
supaya tidak mudah disesatkan.
d. Strategi ular/setan yang ke-2 : merusak gambaran
diri kita (siapa kita di hadapan Tuhan), setan berusaha agar kita meragukan
jati diri / identitas kita.
e. Dosa dimulai ketika kita memberikan kesempatan
setan mengajukan pendapat, filosofi dalam pemikiran dan kita menyetujuinya.
(2) Bagaimana upaya setan mencobai Yesus
Mat 4 : 1
– 11 (Mat 4 : 5 – 7) : Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota
Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, lalu berkata kepada-Nya:
"Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis:
Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan
menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada
batu." Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau
mencobai Tuhan, Allahmu!"
a. Iblis tahu siapa Tuhan dan tahu “Firman”
b. Strategi yang iblis gunakan : meragukan Allah dan
meragukan Firman dengan menggunakan kata “Jika”, memancing ego untuk
membuktikan. Yesus identitasnya adalah Anak Allah, hal tersebut tidak membutuhkan
pembuktian, tidak perlu pamer untuk sebuah pengakuan.
c. Lawanlah Iblis dengan perkatakan Firman dan
percayai apa yang kita perkatakan.
HUBUNGAN
PERCAYA & PERKATAAN
1. Ef 1 : 3 Terpujilah
Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan
kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga.
Allah yang adalah Roh mengaruniakan kepada kita segala
berkat rohani di dalam Sorga (berkatNya “tidak terlihat” dan di Sorga) lalu
bagaimana “membawanya” ke bumi (menjadi kenyataan yang terlihat)?
2. Kej 1 : 26 – 27 & Kej 1 : 2 – 3 “Bumi belum
berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah
melayang-layang di atas permukaan air. Berfirmanlah Allah: "Jadilah
terang." Lalu terang itu jadi.
Manusia
diciptakan segambar dan serupa Allah jadi manusia beroperasi/bekerja seperti
Allah bekerja. Allah menciptakan bumi dan isinya dengan
berfirman/memperkatakan.
3. Yoh 1 : 1
- 3
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan
Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah Segala
sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi
dari segala yang telah dijadikan.
Firman adalah Allah sendiri, dan tanpa Firman tidak
ada segala sesuatu yang dijadikan. Firman itulah yang mencipta. Firman punya
kuasa mencipta
4. Ams 18 : 21
Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.
5. Mat 21 : 21
Dekat
jalan Ia melihat pohon ara lalu pergi ke situ, tetapi Ia tidak mendapat apa-apa
pada pohon itu selain daun-daun saja. Kata-Nya kepada pohon itu: "Engkau
tidak akan berbuah lagi selama-lamanya!" Dan seketika itu juga keringlah
pohon ara itu…. Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
jika kamu percaya dan tidak bimbang, kamu bukan saja akan dapat berbuat apa
yang Kuperbuat dengan pohon ara itu, tetapi juga jikalau kamu berkata kepada
gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! hal itu akan terjadi.
6. II Raj 7 : 1 – 2 Lalu berkatalah Elisa:
"Dengarlah firman TUHAN. Beginilah firman TUHAN: Besok kira-kira waktu ini
sesukat tepung yang terbaik akan berharga sesyikal dan dua sukat jelai akan
berharga sesyikal di pintu gerbang Samaria." Tetapi perwira, yang menjadi
ajudan raja, menjawab abdi Allah, katanya: "Sekalipun TUHAN membuat
tingkap-tingkap di langit, masakan hal itu mungkin terjadi?" Jawab abdi
Allah: "Sesungguhnya, engkau akan melihatnya dengan matamu sendiri, tetapi
tidak akan makan apa-apa dari padanya."
RESPON
YANG TEPAT TERHADAP FIRMAN TUHAN
1. Lalu Ia berkata kepada mereka:
"Tidakkah kamu mengerti perumpamaan ini? Kalau demikian bagaimana kamu
dapat memahami semua perumpamaan yang lain?
Perumpamaan apa yang Yesus maksud, yang sedemikian
pentingnya kita harus mengerti dan dimengerti terlebih dahulu sebelum memahami
perumpamaan yang lain? Yesus mengatakan hal tersebut setelah Ia memberikan
perumpamaan tentang seorang penabur.
Dimana seorang penabur keluar untuk menabur benih dan benih tersebut ada
yang jatuh di pinggir jalan, tanah berbatu – batu, semak duri dan ada juga di
tanah yang baik. Dan yang ditaburkan di tanah yang baik sajalah yang bertumbuh
subur dan berbuah, ada yang 30x, 60x atau 100x lipat.
Sehingga dapat disimpulkan, kondisi tanah menentukan
hasil pertumbuhan dari benih. Ini berbicara mengenai sikap hati, kondisi hati
daripada seseorang atas benih Firman Tuhan yang ditaburkan, apakah ia mau
mendengar, menyambutnya dan melakukannya?
Ciri/kualitas tanah hati yang baik ditandai dengan :
a) Hati yang penuh minat, antusias ketika mendengarkan
Dia/FirmanNya
Mrk 12 :
37 Orang banyak yang besar jumlahnya mendengarkan Dia
dengan penuh minat.
b) Ada kerelaan hati dan keinginan hati untuk
menyelidiki, ingin tahu.
Kis
17 : 11 Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang
Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan
hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah
semuanya itu benar demikian.
2. Mat 14 : 22 –
33 Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: "Tuhan,
apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air."
Di kisah ini, hanya Petrus yang akhirnya pernah
merasakan bagaimana berjalan di atas air. Hal tersebut bisa terjadi diawali
dari respon Petrus yang berbeda dari rasul lainnya. Petrus meminta Yesus
menyuruhnya berjalan di atas air. Dan Petrus juga tidak berjalan di atas air
sebelum FirmanNya diberikan. Jadi secara fisik, Petrus berjalan diatas air
tetapi sesungguhnya Petrus berjalan di atas Firman.
CONTOH
CACAT LOGIKA / SESAT PIKIR / POLA PIKIR LAMA
1. Argumentum ad Verecundiam / Argentum Auctoritatis :
Pernyataan dianggap benar karena yang menyatakan adalah orang yang ahli di
bidangnya / berwibawa
2. Argumentum ad Ignorantiam : Pernyataan dianggap
benar karena belum ada yang membuktikan itu salah, diam dianggap setuju.
Termasuk dianggap sudah dimengerti karena tidak ada yang mempertanyakannya.
3. Argumentum ad Novitatem : Sesuatu yang baru pasti
lebih baik
4. Argumentum ad Populum : Pernyataan benar karena
telah menjadi pendapat yang populer atau disetujui oleh mayoritas.
5. Argumentum
ad Baculum : Argumen yang diajukan berupa ancaman dan desakan terhadap lawan
bicara agar menerima suatu konklusi tertentu, dengan alasan bahwa jika menolak
akan berdampak negatif terhadap dirinya
6. Argumentum
ad Misericordiam : Argumen sengaja diarahkan untuk membangkitkan rasa belas
kasihan lawan bicara dengan tujuan untuk memperoleh pengampunan atau keinginan
tertentu.
7. Argentum ad Hominem : Argumentasi yang diarahkan
untuk menyerang orang tertentu secara langsung atau argumentasi yang
menitikberatkan pada hubungan yang ada diantara keyakinan seseorang dengan
lingkungan hidupnya.
8. Fallacy of Division / Composition : Apa yang benar
bagi seluruh kelompok secara kolektif (individu atau beberapa) pasti juga benar
bagi seluruh individu dalam kelompok tersebut
9. Simplex (simple but complex) Question : pertanyaan
yang disusun sedemikian rupa sehingga sepintas tampak sebagai pertanyaan yang
sederhana, namun sebetulnya bersifat kompleks.
10. Appeal to Emotion
: Argumentasi yang diberikan dengan sengaja tidak terarah kepada persoalan yang
sesungguhnya tetapi dibuat sedemikian rupa untuk menarik respon emosi si lawan
bicara. Respon emosi bisa berupa rasa malu, takut, bangga, atau sebagainya
11. Petitio Principii (pengulangan prinsip dengan
prinsip) : Kesimpulan
atau pernyataan pembenaran dimana premis digunakan sebagai kesimpulan dan
sebaliknya, kesimpulan dijadikan premis. Sehingga meskipun rumusan (teks/
kalimat) yang digunakan berbeda, sebetulnya sama maknanya.
12. Non Causa Pro Causa / Post Hoc Ego Propter Hoc
(not the cause for the cause) : Menyimpulkan 2 peristiwa yang terjadi secara
berurutan, dan peristiwa yang pertama menjadi penyebab peristiwa kedua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar