12 September 2019

LOGIKA ILAHI


HARGA (KONSEKUENSI) MENJADI MURID KRISTUS
 


Anda ingin menjadi / adalah pengikut Kristus? Sudahkah Anda mengenalNya?
Mengapa Anda memilih dan menjadikan Yesus sebagai Tuhan atas hidup Anda? Sadarkah Anda bahwa itu berarti menjadikan Yesus sebagai TUAN atas hidup Anda?

Mari kita kenali Yesus Tuhan kita melalui IRONI dan PARADOKS
ü  Ironi ialah : kejadian/situasi yang bertentangan / berlawanan dengan yang seharusnya terjadi/yang diharapkan terjadi. Dengan kata lain, suatu peristiwa dimana kenyataan tidak seperti yang diharapkan. Dari hal ini nantinya kita akan mengetahui bahwa Tuhan kita memiliki cara/pola kerja yang berbeda dengan kita.

Contoh
(1) Ironi di seputar peristiwa Natal / Kelahiran Yesus
Ø  Yohanes Pembaptis merupakan anak imam Zakharia, yang berarti seharusnya mengikuti apa yang menjadi peraturan/ketentuan mengenai makanan, pakaian bagi keturunan imam.
Tetapi Yohanes Pembaptis justru makan belalang dan madu hutan, mengenakan jubah bulu unta, dan berada di padang gurun. Pesannya juga “bertobatlah” padahal pesan itu disampaikan juga kepada bangsa yang hidup dalam peraturan-peraturan Allah.  

Ø  Yesus, sebagai Raja seharusnya bisa memilih untuk tinggal yang jauh lebih nyaman dan pantas bagi selayaknya seorang Raja, tetapi justru dibaringkan di palungan dan dibungkus dengan lampin. Yesus sebagai Sang Pencipta saat dalam kandungan ibunya, justru ditolak oleh ciptaannya (manusia- sang pemilik penginapan). Dan berita kelahiran Yesus, sebagai “Juru Selamat” tidak disampaikan pada imam tetapi justru kepada para majus dan gembala.

(2) Ironi kelahiran Musa
Yang seharusnya terjadi (Kel 1 : 15 – 22)
Kel 2 (3 – 10)
Perintah diberikan oleh Firaun
Musa diselamatkan dan dirawat, dibesarkan oleh Puteri Firaun
Anak laki – laki orang Ibrani dibunuh dengan melemparkannya ke Sungai Nil
Musa diselamatkan dari Sungai Nil
Anak perempuannya dibiarkan hidup
Musa ditolong dan diselamatkan oleh perempuan – perempuan :
Bidannya : Sifra & Pua
Kakak : Miryam
Ibu Musa : Yokhebed, yang menyusui.
Puteri Firaun

ü  Paradoks ialah : pernyataan/pengajaran yang seolah-olah berbeda/berlawanan dengan pendapat umum, tetapi kenyataannya mengandung kebenaran. Dari hal ini nantinya kita akan mengetahui bahwa prinsip, nilai, karakter, pengajaran, pola pikir Tuhan berbeda dengan pola pikir kita manusia/dunia.

Contoh – contoh paradoks pengajaran Yesus :
a)      Orang yang bermurah hati, akan beroleh kemurahan (Mat 5 : 7)
b)      Berilah dan kamu akan diberi (Luk 6 : 38)
c)      Barangsiapa melayaniNya akan di hormati Bapa. (Yoh 12 : 26)
d)      Barangsiapa ingin menjadi besar diantaramu, hendaklah ia menjadi pelayanmu (Mat 20 : 26)
e)      Barangsiapa ngin jadi terkemuka, hendaklah ia menjadi hambamu (Mat 20 : 27)
f)       Barangsiapa ingin jadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dan pelayan dari semuanya (Mrk 9 : 35)
g)      Ampunilah dan kamu akan diampuni (Luk 6 : 37)
h)      Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.(Mat 5  : 39)
i)        Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. (Mat 5 : 44)
j)        Mencintai nyawa akan kehilangan nyawanya, yang tidak mencintai akan memeliharanya (Yoh 12: 25)
k)      Mati dahulu baru bisa berbuah (Yoh 12 : 24)
l)        Yang miskin dihadapan Allah, empunya Kerajaan Sorga (Mat 5 : 3)
m)    Yang dianiaya oleh karena Dia maka upahnya besar di Sorga (Mat 5 : 10 -12)

Dengan mengenali peristiwa yang “ironi” dan paradoks pengajaran Yesus maka kita dapat menyimpulkan :
Yes 55 : 8 – 9 Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu

PIKIR DAHULU SEBELUM BERTINDAK, HITUNG DAHULU SEBELUM MEMBANGUN, PASTIKAN SIAP SEBELUM BERKOMITMEN
Sebab siapakah di antara kamu yang kalau mau mendirikan sebuah menara tidak duduk dahulu membuat anggaran biayanya, kalau-kalau cukup uangnya untuk menyelesaikan pekerjaan itu? (Luk 14 : 28)

Konsekuensi mengikut Yesus :
1. Berkatalah seorang di tengah jalan kepada Yesus : ‘Aku akan mengikut Engkau,
kemana saja  Engkau pergi” Yesus berkata kepada nya : “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepalaNya” (Luk 9 : 57-58)

Ketika kita mengambil keputusan mengikut Yesus, apakah siap hidup kita diatur, dipimpin, diarahkan, dikendalikan Dia?

2. Tetapi orang itu (2) berkata :”Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku” Tetapi Yesus berkata kepadanya :”Biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi  engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah dimana – mana” (Luk 9 : 59-60)


Ketika kita mengambil keputusan mengikut Yesus, apakah kita bersedia, rela untuk mengikuti agendaNya, rencanaNya, melakukan keinginanNya, memprioritaskan Dia?

3. Dan seorang lain lagi (3)  berkata: “aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku”. Tetapi Yesus berkata kepadanya :”Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang,
tidak layak untuk Kerajaan Allah  (Luk 9 : 61 - 62)

Ketika kita mengambil keputusan mengikut Yesus, apakah kita menyadari dan siap bahwa hidup kita bukan lagi milik kita tetapi sepenuhnya dimilikiNya, apakah kita siap bahwa dalam menjalani hidup ini bukan lagi tentang nama baikku, tetapi lebih dari itu hidupku demi namaNya dimuliakan?

Kesimpulannya :
Luk 10 : 27 "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."

Tuhan hanya minta 1 yaitu : SEGENAP yang berarti tidak ada sisa = yang terbaik.

Rom 11 : 32 Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!

MENYELARASKAN DASAR KEYAKINAN
DENGAN POLA PIKIR KERAJAAN SORGA

Latar belakang pelajaran / materi ini diberikan (Why/alasan)
1. Orang Kristen dihadapkan pada 2 pilihan ikut arus/pola dunia atau ikut pola Sorga/Ilahi. 

2. Orang Kristen juga dikenal sebagai “orang percaya”/ “orang beriman”, bukan sekedar percaya bahwa Yesus itu ada. Percaya pada Yesus berarti juga mempercayai / meyakini setiap perkataanNya. Hidup orang Kristen tidak ditentukan dari apa yang dilihatnya (fakta jasmaniah) tetapi ditentukan oleh Firman Tuhan (kebenaran), oleh sebab itu orang percaya beroperasi/menjalani hidup ditentukan oleh kepercayaannya / keyakinannya akan Firman Tuhan
Ø  Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman." (Rom 1 : 17)
Ø  Dan bahwa tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat adalah jelas, karena: "Orang yang benar akan hidup oleh iman." (Gal 3 : 11)

3. Tuhan menciptakan kita segambar dan serupa dengan Dia. Tuhan kita adalah Tuhan yang sistematis, terstruktur, detail

Bukti Tuhan itu detail, sistematis, terstruktur
Hari 1 Memisahkan gelap & terang / menciptakan siang & malam
Hari 4 Benda Penerang
Hari 2 Memisahkan cakrawala dengan air (langit & laut)
Hari 5 Burung & Ikan
Hari 3 Memisahkan darat & laut, menciptakan tumbuhan
Hari 6 Manusia & Binatang :  liar, melata, ternak

Catatan : Tuhan juga teramat detail menciptakan manusia, Ia memastikan bahwa maha karyaNya itu segambar dan serupa dengan Dia. Untuk itu Ia sampai mengotori tanganNya dalam membentuk manusia. Hal ini membuktikan Ia serius, Ia sungguh-sungguh dalam menciptakan manusia sesuai keinginanNya yaitu yang segambar dan serupa Dia.

4. Supaya kita hidup berkemenangan (mengalahkan cara-cara yang digunakan iblis yaitu dengan cara mempengaruhi filosofi, keyakinan, pola pikir manusia)
Ef 6 : 11 Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis;
Tipu muslihat dalam bahasa Yunani ditulis dengan “metodias” yang berarti metode, skema, strategi


II Kor 10 : 5 Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,
Siasat dalam bahasa Yunani ditulis sebagai “logismos” yang berarti logika, filosofi, argumen.

Contoh : (1) Bagaimana cara setan menggiring Hawa & Adam jatuh dalam dosa.
Kej 3 : 1 – 6 Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?" Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati." Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat." Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.

a. Tidak semua pernyataan, kalimat yang mengandung kata “Allah” (tidak semua pernyataan yang nampaknya rohani) itu rohani / benar (sesuai dengan prinsip kebenaran Firman Tuhan).
b. Strategi (“hoax”) setan yang 1 : membuat kita meragukan, mencurigai Tuhan / merusak gambar Tuhan dalam pandangan kita.
c. Belajarlah Firman secara akurat, presisi, tepat supaya tidak mudah disesatkan.
d. Strategi ular/setan yang ke-2 : merusak gambaran diri kita (siapa kita di hadapan Tuhan), setan berusaha agar kita meragukan jati diri / identitas kita.
e. Dosa dimulai ketika kita memberikan kesempatan setan mengajukan pendapat, filosofi dalam pemikiran dan kita menyetujuinya.  

(2) Bagaimana upaya setan mencobai Yesus
Mat 4 : 1 – 11 (Mat 4 : 5 – 7) : Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu." Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"
a. Iblis tahu siapa Tuhan dan tahu “Firman”
b. Strategi yang iblis gunakan : meragukan Allah dan meragukan Firman dengan menggunakan kata “Jika”, memancing ego untuk membuktikan. Yesus identitasnya adalah Anak Allah, hal tersebut tidak membutuhkan pembuktian, tidak perlu pamer untuk sebuah pengakuan.
c. Lawanlah Iblis dengan perkatakan Firman dan percayai apa yang kita perkatakan.

HUBUNGAN PERCAYA & PERKATAAN
1. Ef 1 : 3 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga.
Allah yang adalah Roh mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam Sorga (berkatNya “tidak terlihat” dan di Sorga) lalu bagaimana “membawanya” ke bumi (menjadi kenyataan yang terlihat)?

2. Kej 1 : 26 – 27 & Kej 1 : 2 – 3 “Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi.
Manusia diciptakan segambar dan serupa Allah jadi manusia beroperasi/bekerja seperti Allah bekerja. Allah menciptakan bumi dan isinya dengan berfirman/memperkatakan.

3. Yoh  1 : 1 -  3  Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.
Firman adalah Allah sendiri, dan tanpa Firman tidak ada segala sesuatu yang dijadikan. Firman itulah yang mencipta. Firman punya kuasa mencipta

4. Ams 18 : 21 Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.

5. Mat 21 : 21 Dekat jalan Ia melihat pohon ara lalu pergi ke situ, tetapi Ia tidak mendapat apa-apa pada pohon itu selain daun-daun saja. Kata-Nya kepada pohon itu: "Engkau tidak akan berbuah lagi selama-lamanya!" Dan seketika itu juga keringlah pohon ara itu…. Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu percaya dan tidak bimbang, kamu bukan saja akan dapat berbuat apa yang Kuperbuat dengan pohon ara itu, tetapi juga jikalau kamu berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! hal itu akan terjadi.

6. II Raj 7 : 1 – 2 Lalu berkatalah Elisa: "Dengarlah firman TUHAN. Beginilah firman TUHAN: Besok kira-kira waktu ini sesukat tepung yang terbaik akan berharga sesyikal dan dua sukat jelai akan berharga sesyikal di pintu gerbang Samaria." Tetapi perwira, yang menjadi ajudan raja, menjawab abdi Allah, katanya: "Sekalipun TUHAN membuat tingkap-tingkap di langit, masakan hal itu mungkin terjadi?" Jawab abdi Allah: "Sesungguhnya, engkau akan melihatnya dengan matamu sendiri, tetapi tidak akan makan apa-apa dari padanya."

RESPON YANG TEPAT TERHADAP FIRMAN TUHAN

1. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Tidakkah kamu mengerti perumpamaan ini? Kalau demikian bagaimana kamu dapat memahami semua perumpamaan yang lain?
Perumpamaan apa yang Yesus maksud, yang sedemikian pentingnya kita harus mengerti dan dimengerti terlebih dahulu sebelum memahami perumpamaan yang lain? Yesus mengatakan hal tersebut setelah Ia memberikan perumpamaan tentang seorang penabur.  Dimana seorang penabur keluar untuk menabur benih dan benih tersebut ada yang jatuh di pinggir jalan, tanah berbatu – batu, semak duri dan ada juga di tanah yang baik. Dan yang ditaburkan di tanah yang baik sajalah yang bertumbuh subur dan berbuah, ada yang 30x, 60x atau 100x lipat.

Sehingga dapat disimpulkan, kondisi tanah menentukan hasil pertumbuhan dari benih. Ini berbicara mengenai sikap hati, kondisi hati daripada seseorang atas benih Firman Tuhan yang ditaburkan, apakah ia mau mendengar, menyambutnya dan melakukannya?

Ciri/kualitas tanah hati yang baik ditandai dengan :
a) Hati yang penuh minat, antusias ketika mendengarkan Dia/FirmanNya
Mrk 12 : 37 Orang banyak yang besar jumlahnya mendengarkan Dia dengan penuh minat.
b) Ada kerelaan hati dan keinginan hati untuk menyelidiki, ingin tahu.
Kis 17 : 11 Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian.

2. Mat 14 : 22 – 33 Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air."
Di kisah ini, hanya Petrus yang akhirnya pernah merasakan bagaimana berjalan di atas air. Hal tersebut bisa terjadi diawali dari respon Petrus yang berbeda dari rasul lainnya. Petrus meminta Yesus menyuruhnya berjalan di atas air. Dan Petrus juga tidak berjalan di atas air sebelum FirmanNya diberikan. Jadi secara fisik, Petrus berjalan diatas air tetapi sesungguhnya Petrus berjalan di atas Firman.

CONTOH CACAT LOGIKA / SESAT PIKIR / POLA PIKIR LAMA

1. Argumentum ad Verecundiam / Argentum Auctoritatis : Pernyataan dianggap benar karena yang menyatakan adalah orang yang ahli di bidangnya / berwibawa

2. Argumentum ad Ignorantiam : Pernyataan dianggap benar karena belum ada yang membuktikan itu salah, diam dianggap setuju. Termasuk dianggap sudah dimengerti karena tidak ada yang mempertanyakannya.

3. Argumentum ad Novitatem : Sesuatu yang baru pasti lebih baik

4. Argumentum ad Populum : Pernyataan benar karena telah menjadi pendapat yang populer atau disetujui oleh mayoritas.

5. Argumentum ad Baculum : Argumen yang diajukan berupa ancaman dan desakan terhadap lawan bicara agar menerima suatu konklusi tertentu, dengan alasan bahwa jika menolak akan berdampak negatif terhadap dirinya

6. Argumentum ad Misericordiam : Argumen sengaja diarahkan untuk membangkitkan rasa belas kasihan lawan bicara dengan tujuan untuk memperoleh pengampunan atau keinginan tertentu.

7. Argentum ad Hominem : Argumentasi yang diarahkan untuk menyerang orang tertentu secara langsung atau argumentasi yang menitikberatkan pada hubungan yang ada diantara keyakinan seseorang dengan lingkungan hidupnya.

8. Fallacy of Division / Composition : Apa yang benar bagi seluruh kelompok secara kolektif (individu atau beberapa) pasti juga benar bagi seluruh individu dalam kelompok tersebut

9. Simplex (simple but complex) Question : pertanyaan yang disusun sedemikian rupa sehingga sepintas tampak sebagai pertanyaan yang sederhana, namun sebetulnya bersifat kompleks.

10. Appeal to Emotion : Argumentasi yang diberikan dengan sengaja tidak terarah kepada persoalan yang sesungguhnya tetapi dibuat sedemikian rupa untuk menarik respon emosi si lawan bicara. Respon emosi bisa berupa rasa malu, takut, bangga, atau sebagainya

11. Petitio Principii (pengulangan prinsip dengan prinsip) : Kesimpulan atau pernyataan pembenaran dimana premis digunakan sebagai kesimpulan dan sebaliknya, kesimpulan dijadikan premis. Sehingga meskipun rumusan (teks/ kalimat) yang digunakan berbeda, sebetulnya sama maknanya.  

12. Non Causa Pro Causa / Post Hoc Ego Propter Hoc (not the cause for the cause) : Menyimpulkan 2 peristiwa yang terjadi secara berurutan, dan peristiwa yang pertama menjadi penyebab peristiwa kedua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar