12 September 2019

KESELAMATAN TERJADI KETIKA KITA BERANI MELEPASKAN SEGALA SESUATU BAGI TUHAN. DAN UNTUK ITU KITA PERLU MUJIZAT!


1. Yesus mengajar “perumpamaan tentang orang Farisi dengan pemungut cukai” (Luk 18 : 9 – 14)
Target dari pesan ini (Luk 18 : 9) ialah kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain. 
Yesus menunjukkan melalui sebuah ilustrasi (ayat 10 – 14)

2. Yesus membawa mereka untuk merasakan, mengalami ketika berhadapan dengan anak-anak. Untuk menunjukkan “yang merasa dirinya lebih” (Luk 18 : 15 – 17)

3. Yesus kemudian berjumpa dengan seorang pemimpin (Luk 18 : 18 - 27) – yang ditulis di Matius 19 : 16 – 26 sebagai orang muda yang kaya. Yesus menjelaskan “sesungguhnya sukar sekali /alangkah sukarnya orang kaya masuk kedalam Kerajaan Allah”  Orang kaya bukan soal materi tetapi soal "ini aku yang punya"

4. Dan dilanjutkan dengan Yesus menjawab pernyataan Petrus di (Luk 18 : 28 – 30) dengan menjelaskan upah mengikut Yesus dan dilanjutkan dengan memberitahukan ketiga kalinya tentang penderitaan Yesus (Luk 18 : 31 – 34). Dan diberikan penjelasan tambahan mereka sama sekali tidak mengerti semuanya itu, perkataan itu tersembunyi bagi mereka dan mereka tidak tahu apa yang dimaksudkan.

5. Berikutnya Yesus mengajak murid berjalan dan di dalam perjalanan itu kemudian Yesus berjumpa dengan orang buta di dekat Yerikho dan Yesus menyatakan mujizat kesembuhan baginya (Luk 18 : 35  43).  Makna dari peristiwa ini : Yesus ingin menunjukkan bahwa murid-murid inilah yang buta dan yang seharusnya membutuhkan kesembuhan.

6. Kemudian Yesus masuk kota Yerikho untuk melintasinya tetapi disitulah Yesus berjumpa dengan Zakheus lalu menumpang di rumahnya dan terjadilah pertobatan dimana Zakheus akhirnya “melepaskan harta miliknya” dan Yesus berkata itulah keselamatan. Jadi ini menjelaskan dari upah mengikut Yesus (Luk 18 : 28 -30) dan ketika kita berani melepaskan yang kita miliki itulah keselamatan. 

7. Lalu apa yang jadi penghalang, yang membutakan :
Luk 19 : 14 : tidak mau menjadikan Tuhan sebagai Raja atas hidupnya
Luk 19 : 20 – 27 : berpikir wajar ini aku miliki, untung rugi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar